Find Us On Social Media :

Lewati Pemilu Legislatif 2014, Apa Kata Para Pemilih Muda?

By Chatarina Komala, Rabu, 16 April 2014 | 19:45 WIB

Lewati Pemilu Legislatif 2014, Apa Kata Para Pemilih Muda?

Intisari-Online.com - Pemilihan Legislatif 2014 baru saja berlalu. Banyak ungkapan optimis, tak jarang pula skeptis meluncur dari mereka yang menggunakan hak pilihnya, maupun yang "memilih" untuk golput. Para pemilih muda khususnya, banyak yang masih tak punya alasan dengan calon wakil rakyat yang dipilihnya. Bahkan, ada yang menganggap pemilihan legislatif 2014 ini tak terlalu menarik bagi mereka, dibanding pemilihan presiden yang berlangsung pada Juli mendatang. (Baca juga: Jelang Pemilu, Anak Muda di Inggris Ikut Lipat Surat Suara)Salah satunya adalah . Pegawai swasta  mengaku tak tertarik dengan pemilihan legislatif 2014. Ia menganggap, susah menemukan wakil rakyat yang bisa dipercaya. "Enggak ada pengaruhnya juga. Enggak secara langsung pengaruhnya," ujar Melisa.Ia berharap, ke depannya, proses seleksi terhadap caleg lebih ketat, sama seperti seleksi calon pegawai  sipil (CPNS). "Jadi enggak asal saja mencalonkan diri," ujarnya. Kisah yang sama juga diungkapkan Devi, yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya. Seperti apa pilihan mereka? "Ada yang udah kenal, ada yang asal coblos," kata Devi, yang ditemui seusai menjalani Ujian .Sementara, Sindy (23) punya cerita lain lagi. Ia mengaku mengenal beberapa caleg yang maju. Salah satunya adalah teman kuliahnya.  "Mereka seangkatan sama saya pas kuliah. Saya tahu banget  mereka di kampus gimana," katanya.(Baca juga: Dengan Teknologi Ini, Pemuda Bisa Awasi Pelanggaran Pemilu)Sindy mengatakan, ia sempat bertanya alasan temannya mencalonkan diri pada pemilihan legislatif 2014. Menurut temannya tersebut, ia mencalonkan diri karena orang tuanya tidak bisa lagi mencalonkan diri. Ia pun memilih tak percaya dengan niat yang mendasari para caleg maju sebagai wakil rakyat. Cerita juga datang dari Firdha yang berprofesi sebagai tenaga honorer. Ia mengatakan, lebih menunggu pelaksanaan Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang. Baginya, pemilihan legislatif 2014 tak menarik. (Arimbi Ramadhiani/ Kompas)