Find Us On Social Media :

Kekerasan Seksual Terhadap AK: Tim Kemendikbud Dilarang Masuk ke JIS

By Ade Sulaeman, Rabu, 16 April 2014 | 18:15 WIB

Kekerasan Seksual Terhadap AK: Tim Kemendikbud Dilarang Masuk ke JIS

Intisari-Online.com – Kedatangan tiga orang anggota tim pemantau dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUDNI Kemendikbud) terkait kasus kekerasan seksual terhadap AK, siswa Jakarta International School (JIS), ditolak pihak sekolah. Rombongan ditolak dengan alasan kepala sekolah JIS sedang rapat.

Mobil tim pemantau yang tiba di Jalan Terogong, Jakarta Selatan, tiba sekitar pukul 09.15. Rombongan itu dicegat pihak keamanan di pintu masuk.(Baca juga: Kekerasan Seksual Terhadap AK, Polisi Sesalkan Sistem Perekrutan Pegawai

"Bapak, maaf, karena memang kami tidak bisa meng-cancel meeting. SOP-nya sudah begitu," kata salah seorang petugas keamanan JIS, Rabu (16/4/2014).

"Pelit amat," jawab Kepala Bagian Hukum Ditjen PAUDNI Agus Pranoto.

Akhirnya, rombongan menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan sekolah bertaraf internasional tersebut. Mereka menunggu petugas keamanan yang membawa surat pengantar dari Kemendikbud.

Staf Bagian Hukum Ditjen PAUDNI, Yohan Rubiantoro, mengungkapkan, kedatangan mereka untuk mendapatkan keterangan yang akan menjadi bahan pembahasan Ditjen PAUDNI dengan pihak JIS sore nanti.

"Kami ini tim pendahulu dari Kemendikbud yang diutus untuk mengklarifikasi, termasuk ke TKP, dan meminta keterangan atas kejadian kemarin (kekerasan seksual terhadap AK). Informasi yang akan kami dapat ini nanti akan dijadikan bahan saat rapat dengan JIS jam 3 nanti di kantor," kata Yohan dari balik kaca mobil.

Beberapa saat kemudian, petugas keamanan sekolah itu menyatakan, rombongan tetap tidak diperbolehkan masuk meski sudah membawa surat pengantar dari Kemendikbud. Rombongan pun membatalkan niatnya memantau meskipun pihak keamanan memberikan solusi bahwa mereka boleh datang kembali setelah jam makan siang.

"Tidak, kami tidak jadi ke sana," kata Yohan singkat saat dihubungi kembali via telepon. (Laila Rahmawati/kompas.com)