Find Us On Social Media :

Ada Puluhan Jasad Bayi di Rumah Sakit Brasil

By Chatarina Komala, Minggu, 20 April 2014 | 16:00 WIB

Ada Puluhan Jasad Bayi di Rumah Sakit Brasil

Intisari-Online.com - Ada setidaknya 40 jasad bayi dan janin ditinggalkan di kamar mayat rumah sakit di Brasil. Bahkan, beberapa di antaranya sudah terlupakan di sana selama bertahun-tahun.  (Baca juga: Membasmi Infeksi di Rumah Sakit)Beberapa mayat berukuran kecil ditemukan terletak di lemari es setelah tersimpan selama lima tahun di kamar mayat Rumah Sakit Pedro Ernesto di Rio de Janeiro. Sejumlah pejabat menemukan pula potongan tubuh yang menurut jaksa kemungkinan berasal dari operasi amputasi darurat. "Ini semacam horor," kata jaksa Ana Cristina Huth Macedo kepada AFP."Tujuan kami sekarang adalah memberikan penguburan bermartabat bagi jasad-jasad ini sesegera mungkin," imbuh Macedo. Dia menambahkan pula bahwa rumah sakit ini terkenal dengan layanan kelahiran berisiko tinggi, yang kemungkinan menjadi penjelasan begitu banyaknya jumlah bayi meninggal di rumah sakit tersebut.Direktur rumah sakit, Rodolfo Acatuassu Nunes, mengatakan kepada televisi Brasil bahwa jasad-jasad bayi yang meninggal di rumah sakitnya maupun lahir dalam kondisi mati tak pernah diklaim oleh para orangtuanya. "Ini ada hubungannya dengan masalah sosial. Orang tidak datang kembali untuk mendapatkan tubuh bayi mereka jika (bayi itu) telah meninggal," jelas Nunes.Jaksa belum bisa mengidentifikasi 15 mayat. Semua jasad bayi itu akan dites genetika untuk menentukan orangtua masing-masing. Kasus ini terungkap setelah jaksa diminta oleh otoritas setempat menyelidiki keberadaan bayi kemudian diketahui lahir mati dari seorang ibu pecandu. (Baca juga: Namanya Juga Rumah Sakit!)Otoritas setempat mendapatkan fakta bahwa setahun sejak kematian bayi itu, belum ada penguburan. Pencarian inilah yang mengantar pada penemuan puluhan jasad bayi di kamar mayat di rumah sakit di Brasil itu. "Kami masih harus mencari tahu ini kesalahan rumah sakit atau keluarga (bayi)," kata Macedo. (Palupi Annisa Auliani/Kompas)