Find Us On Social Media :

Jam Tangan Panglima TNI: Buktikan Palsu, Moeldoko Banting Jam Tangannya

By Ade Sulaeman, Rabu, 23 April 2014 | 20:45 WIB

Jam Tangan Panglima TNI: Buktikan Palsu, Moeldoko Banting Jam Tangannya

Intisari-Online.com - Jam tangan Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjadi perbincangan di masyarakat karena diduga harganya mencapai Rp1 miliar. Namun, Moeldoko mengaku bahwa jam tangan miliknya yang dibicarakan masyarakat di Indonesia ataupun internasional hanya barang tiruan alias palsu. Ia mengaku membeli jam itu seharga Rp5 juta.

Seusai bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Emmanuel T Bautista di Hotel Borobudur di Jakarta, Rabu (23/4/2014), Moeldoko sempat membuka jam dan menunjukkannya kepada wartawan.(Baca juga: Harga Jam Tangan Panglima TNI Rp1 Miliar?)

"Kayak gini kok orisinal," kata Moeldoko ketika ditanya apakah itu barang asli atau tiruan.

Moeldoko mengatakan, harga jual jam tangan asli di pasaran bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar. Namun, ia membelinya hanya dengan Rp5 juta. Moeldoko mengaku membeli jam tersebut karena mengagumi inovasi yang terdapat di dalamnya.

"Begitu melihat, yang ada di pikiran saya adalah inovasi dan inovasi. Setiap kali lihat jam ini, saya ingat inovasi dan inovasi. Jadi bukan mau pamer," ucapnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu juga mengaku mengoleksi jam tangan dari berbagai merek. Namun, ia tak menyebutkan merek jam tangan apa saja yang dimilikinya. "(Saya) kolektor spesialis jam. Ada se-ruko (jumlahnya)," katanya.

Dalam percakapan dengan wartawan, ia tak cukup memperlihatkan jamnya. Moeldoko lalu membanting jam berwarna hitam itu ke lantai.(Baca juga: Ini Alasan Moeldoko Pakai Jam Mewah

Jam Moeldoko lalu diambil anak buahnya dan diserahkan ke wartawan untuk dilihat lebih dekat. Sambil tertawa, Moeldoko lalu pergi meninggalkan kerumunan wartawan.

Jam tangan Panglima TNI tersebut sempat disorot sejumlah media di Singapura pada awal pekan ini. Cerita jam tangan yang aslinya berharga di atas Rp1 miliar itu segera beredar di dunia maya dan juga menjadi perbincangan para pengguna media sosial Facebook dan Twitter di Indonesia. (Dani Prabowo/kompas.com)