Penulis
Intisari-Online.com -Tak bisa lagi ditutupi, bahwa pemilik media bisa menggunakan kekuasaan untuk menegakkan kepentingan politiknya. Tapi, pemilihan umum (pemilu) sebagai praktik demokrasi demokrasi di Indonesia sudah berjalan baik. Penyelenggaraan pemilu di Indonesia hingga kesekian kali ini bisa dibilang menghasilkan pemilu yang lancar.Itu pendapat Wimar Witoelar dalam seminar bertema “Wajah Pers Indonesia di Balik Pesta Demokrasi 2014” yang diadakan oleh Badan Otonom Economica Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (BOE FE UI) dalam acaraJournalist Days.(Baca juga:Lestarikan Lingkungan Lewat Pemilu)“Pemilu awal kita diawasi Amerika Serikat, Eropa. Sekarang sudah nggak karena Indonesia sudah matang. Tapi kenapa hasilnya jelek? Karena yang bagus nggak nyalon,” lanjutnya.Wimar menuturkan, Indonesia bukan buruk karena masyarakat tak bisa memilih pemimpin atau wakil rakyat yang baik. Menurutnya, masalah justru ada pada tingkat kepedulian masyarakat Indonesia atas kondisi negaranya. “Pedulilah! Karena masa depan betul-betul ada di tangan Anda,” pesan Wimar sebagai penutup.(Baca juga:Lewati Pemilu Legislatif 2014, Apa Kata Para Pemilih Muda?)Maka, Wimar menghimbau, tingkat kepedulian masyarakat Indonesia harus lebih baik. Jangan sampai kita acuh pada negara, terutama dalam pesta demokrasi 9 Juli nanti. Sehingga, yang terpilih nantinya adalah sosok-sosok yang tidak setengah-setengah berjuang untuk Indonesia.Seminar ini sebagai rangkaian acara Journalist Days ke-12 yang diadakan BOE FE UI. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa yang tak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga Semarang, Tangerang, Bandung, Makassar, Malang, dan lain-lain.