Find Us On Social Media :

Keunikan Masyarakat Madura yang Mencintai Sapi

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 30 April 2014 | 17:00 WIB

Keunikan Masyarakat Madura yang Mencintai Sapi

Intisari-Online.com - Masyarakat Madura, terutama masyarakaat Kabupaten Pamekasan memiliki hubungan yang intim dengan sapi. Beberapa fakta unik menyebut, peternak sapi di kabupaten yang berada di Pulau Madura memiliki pantangan tersendiri untuk memoton sapi betina, terlebih ketika dalam masa produktif. Abdul Qohar, tokoh masyarakat di wilayah tersebut, seperti yang dilansir oleh Kompas.com, menyebut kecintaan warga Pamekasan terhadap sapi menjadi penyebabnya.

"Kandang sapi bagi masyarakat Pantura Pamekasan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam setiap pekarangan rumah. Sebab, masyarakat Pantura memiliki kecintaan luar biasa terhadap sapi," kata Qomar.

Sapi betina baru akan dipotong jika usianya sudah tidak produktif lagi sembari menunggu keturunannya. Beberapa wilayah yang mengikuti tradisi mencintai sapi meliputi Wilayah Pantai Utara (Pantura) Pamekasan: Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pakong.

Di kecamatan tersebut, hampir setiap rumah penduduk memelihara sapi sehingga populasi sapi di Pamekasan paling banyak di daerah Pantura. Sapi yang mereka pelihara asli sapi madura, bukan sapi hasil kawin silang dengan sapi jenis lain.

Yang lebih ekstrem lagi, masyarakat Madura meyakini bahwa memotong sapi betina sudah memotong rantai peranakan sapi satu generasi. Abdul Qomar seolah membuat analogi: jika satu sapi betina dipotong, berarti ada satu sapi yang tidak beranak. Secara tidak langsung akan menyebabkan populasi sapi madura berkurang. “Jika dalam setahun ada 100 sapi betina dipotong, tinggal menghitung, berapa populasi yang akan hilang?” ujar Qomar bertanya-tanya.

Swasembada daging sapi

Masyarakat Pamekasan pada umumnya juga percaya, sapi mampu meningkatkan ekonomi mereka. Sapi yang dirawat khusus akan mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Rata-rata sapi di wilayah Pantura Pamekasan lebih gemuk, kulitnya lebih halus, karena perawatan pemiliknya.

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Pamekasan akhir tahun 2013 lalu menyampaikan, Provinsi Jawa Timur dijadikan sebagai lumbung peternakan sapi untuk menargetkan swasembada daging pada 2014 ini.(Baca juga: Berburu Sabun Babon di Pasar Tanjungbumi

Pulau Madura secara khusus ditunjuk sebagai pulau sapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, untuk mendukung program tersebut, anggaran di Dinas Peternakan untuk peningkatan dan pengembangan sapi madura di Pamekasan akan ditambah.

"Di Pamekasan ada sapi potong, ada pula sapi sonok yang dibuat kesenian. Keduanya harus diperlihara karena itu aset daerah yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Syafii. (Kompas.com)