Find Us On Social Media :

Ada Klaim Puing Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Perairan Vietnam

By Birgitta Ajeng, Jumat, 2 Mei 2014 | 11:00 WIB

Ada Klaim Puing Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Perairan Vietnam

Intisari-Online.com - Ada klaim baru tentang temuan Puing MH370 Malaysia Airlines. Tim Akers, Arkeolog kelautan Inggris mengklaim, puing pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di perairan Vietnam. Harian Daily Mail edisi 1 Mei 2014 memuat Arkers berkeyakinan bahwa puing pesawat itu ada di sana.

Sebagai pendukung klaimnya, Akers memperlihatkan gambar satelit yang menurut dia membentuk potongan ekor pesawat itu, dua jendela kabin, dan puing lain. Lokasi penemuan tersebut berada di Laut China Selatan.

Pernyataan Akers menguatkan klaim lain yang lebih awal datang tentang temuan puing-puing pesawat di pesisir perairan Vietnam, wilayah yang berada di bawah rute terbang pesawat tersebut saat hilang kontak. Sebelumnya, keyakinan soal puing di kawasan tersebut diungkapkan oleh pilot asal Amerika, Michael Hoebel.

(Baca juga: Tips Atasi Jet-lag Saat Liburan)

Di antara foto-foto yang diklaim sebagai bahan analisis Akers itu, terpotret pula bahwa lokasi pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan berdekatan dengan kilang minyak lepas pantai dan berada pada jalur yang dilintasi kapal cepat.

Akers pun berpendapat, pencarian pesawat Boeing 777-ER tersebut di Samudra Hindia, yang saat ini masih berlangsung dengan melibatkan usaha multinegara, tak akan mendapatkan apa pun.

Citra satelit yang menjadi dasar pencarian di Samudra Hindia, menurut Akers, hanya mengarahkan tim pencari pada "sampah" laut dari puing sisa tsunami 2004 yang menerpa Aceh hingga Asia Selatan pada saat itu.

Sebagai pembanding, Akers pun menuturkan bahwa puing sampah serupa dari gempa dan tsunami Jepang saat ini masih bertebaran pula di Samudra Pasifik. "Itu kenapa (di kedua samudra) ada banyak puing dengan beragam spektrum," kata dia seperti dikutip Daily Mail.

(Baca juga: Jangan Makan Ini Sebelum Naik Pesawat)

Akers adalah arkeolog kelautan yang juga berpengalaman menelisik perairan Samudra Hindia selama bertahun-tahun. Dia pernah terlibat dalam pencarian sisa kapal perang HMAS Sydney yang karam pada Perang Dunia II.

Sementara itu, upaya pencarian di kawasan Samudra Hindia sudah bergeser lagi ke wilayah Teluk Benggala. Pergeseran ini berdasarkan analisis dari perusahaan teknologi, yang mencocokkan bahan logam komponen pesawat Malaysia Airlines MH370 dengan analisis reaksi cahaya terhadap logam-logam itu. (Palupi Annisa Auliani / kompas.com)