Intisari-Online.com - Seorang pria Tiongkok ditangkap karena dituduh telah mengurung mantan istrinya di ruang bawah tanah. Pria tersebut marah karena perempuan itu dulu meninggalkan dia.
Lin Dajun (40 tahun) dikabarkan telah membangun sebuah ruangan rahasia di bawah rumahnya di Deyang di wilayah Sichuan, Tiongkok, setelah istri pertama dan kedua meninggalkan dia.(Baca juga: Alasan Tetap Berteman dengan Mantan)
Dia lalu membujuk mantan istri pertamanya, Lin Yan, ke rumah itu untuk sekadar "berbincang" sebelum merantai dan mengurung mantan istrinya tersebut di ruang bawah tanah.
Selama dalam penyekapan itu, perempuan 35 tahun itu diancam akan dibunuh jika mencoba untuk meninggalkan rumah, kata polisi.
Dia diduga hanya diizinkan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah jika Lin Dajun tidak sedang bepergian, tetapi setiap kali lelaki itu pergi, ia kembali merantai mantan istrinya di ruang bawah tanah.
Seorang juru bicara polisi mengatakan pada Senin (5/5/2014), "Dia (Lin) terpaku pada mantan istrinya itu, dan tidak bisa menerima bahwa mantan istrinya itu meninggalkan dia. Jadi dia memutuskan, ia akan memenjarakannya.”
Begitu dilemparkan ke ruang bawah tanah, mantan istri tersebut diancam, jika mencoba melarikan diri, Lin Dajun akan membunuhnya.
Perempuan malang itu akhirnya dapat diselamatkan setelah sejumlah pejabat setempat melakukan pemeriksaan sensus rutin di kota Ba Jiaojing.
"Polisi pergi ke rumah Lin untuk melakukan sensus dan kemudian curiga dengan perubahan sikap Lin Dajun," kata juru bicara itu. "Mereka memperhatikan Lin agak gugup dan mendengar suara bising dari ruang bawah tanah. Mereka menemukan ruang bawah tanah itu dan sangat terkejut ketika melihat seorang perempuan yang dirantai. Mereka kemudian membebaskan perempuan itu."
Juru bicara polisi mengatakan, suami baru korban telah menghubungi polisi setelah menyadari istrinya hilang. Namun, para petugas gagal menemukan jejak perempuan itu, dan dia hanya dapat diketahui lewat sensus itu.
Kini, atas tindakannya mengurung mantan istrinya tersebut, Lin ditahan polisi Tiongkok dan menghadapi dakwaan penculikan dan pemenjaraan yang melanggar hukum. (kompas.com)