Pemprov DKI Jakarta akan Merevitalisasi Enam Terminal pada Juli 2014

Birgitta Ajeng

Penulis

Pemprov DKI Jakarta akan Merevitalisasi Enam Terminal pada Juli 2014

Intisari-Online.com - Melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta akan merevitalisasi enam terminal pada Juli 2014. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan review dokumen untuk pengajuan lelang ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa DKI.

"Kalau untuk keseluruhan, nantinya ada 15 terminal yang direvitalisasi," kata Akbar, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Tahapan lelang, lanjut dia, akan berlangsung selama satu setengah bulan. Untuk tahap pertama, Pemprov DKI Jakarta akan merevitalisasi enam terminal pada Juli 2014. Yakni, Terminal Klender (3.675 meter persegi), Pinangranti (23.731 meter persegi), Rawamangun (11.958 meter persegi), Muara Angke (1.266 meter persegi), Kalideres (35.345 meter persegi), dan Kampung Rambutan (141.000 meter persegi).

(Baca juga: Inilah Hukum Seks Teraneh di Amerika)

Enam terminal itu sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014, ada yang menggunakan anggaran tunggal dan anggaran tahun jamak (multiyears).

"Kita tinggal melelang dengan kontraktor yang akan melakukan pengerjaan. Mudah-mudahan, akhir tahun ini selesai dikerjakan," kata mantan Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta tersebut.

Sudah ada rancangan detail engineering design (DED) dalam program revitalisasi enam terminal. Selain perbaikan transportasi massal, infrastruktur juga menggunakan konsep kolonial.

Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan perubahan citra negatif buruk warga terhadap terminal, seperti kumuh dan penuh preman.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan terminal Muara Angke sebesar Rp 8 miliar, Klender sebesar Rp 11,7 miliar, Pinangranti sebesar Rp 42,1 miliar, Rawamangun sebesar Rp 48,2 miliar. Sementara terminal yang menggunakan anggaran tahun jamak adalah terminal Kampung Rambutan sebesar Rp 871 miliar dan Kalideres sebesar Rp 248 miliar.

Dalam pembangunannya, revitalisasi terminal terbagi dalam tiga konsep, sesuai dengan luas lahannya. Pertama, mezanine concept. Konsep ini menata pergerakan orang atau penumpang berada di lantai terpisah dan tidak ada penyeberangan orang di area angkutan umum. Konsep ini akan diterapkan di terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Pulogadung, dan Rawamangun.

(Baca juga: Menanyakan Keperawanan Pasangan, Pantaskah Dilakukan?)

Kedua, pedestrian crossing concept. Yakni, pergerakan orang atau penumpang satu level atau sebidang dengan angkutan umum dan jalur pergerakan menggunakan zebra cross. Konsep ini akan dibangun untuk terminal Muara Angke, Ragunan, Tanjung Priok, Kota, Klender, Pasar Minggu, dan Tanah Merdeka.

Ketiga, combination concept mezanine and pedestrian crossing. Konsep ini merupakan kombinasi antara pembangunan mezanine dan pedestrian dalam satu terminal. Konsep ini akan digunakan untuk terminal Manggarai, Lebak Bulus, Senen, Pinangranti, Kampung Melayu, dan Grogol.

Pemprov DKI Jakarta akan merevitalisasi enam terminal pada Juli 2014 dengan tiga konsep itu, selain itu, sejumlah terminal juga akan menerapkan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Seperti transjakarta dan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek. (kompas.com)