Find Us On Social Media :

Kaercher Indonesia Membersihkan Monumen Kebanggaan Warga Jakarta

By Mohamad Takdir, Minggu, 18 Mei 2014 | 10:00 WIB

Kaercher Indonesia Membersihkan Monumen Kebanggaan Warga Jakarta

Intisari-Online.com - Ada yang berbeda dari Monas pada pertengahan Mei ini. Beberapa orang bergelantungan di "batang" Monas. Ada apa gerangan? Rupanya Kaercher Indonesia membersihkan monumen kebanggaan warga Jakarta ini.Bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta, Manajemen Monas dan Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta, Monas dibersihkan perusahaan yang berasal dari Jerman ini. Kegiatan pembersihan ini berlangsung dari 5 hingga 18 Mei 2014. 

Dalam ‘Monas Fun Cleaning Day with Kaercher’ yang diselenggarakan 15 Mei lalu juga dimunculkan atraksi modern dance, pemenang kompetisi sosial media lalu Fun Estafet Games menggunakan produk Kaercher, Kuis, Lomba Puisi, 180 photo booth, pameran produk Kaercher, dan tentu tidak ketinggalan aneka jajanan dan makanan.

(Baca juga: Menengok Monas Di Zaman Baheula)Berslogan Kaercher Makes A Difference, tidak hanya Kaercher yang membersihkan Monas. Beberapa komunitas lain yang aktif menyuarakan pentingnya kebersihan terlibat seperti Clean Up Jakarta Community, Bersih-bersih Nyok, AUSCI - Alumni University of South Carolina Indonesia – Foundation, Komunitas Jelajah Kota Tua, dan lainnya.Ini adalah CSR Kaercher yang berkomitmen mendukung Jakarta menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman. Kaercher sendiri dikenal telah berpengalaman membersihkan banyak monumen seperti beberapa bangunan di kota terlarang Beijing  Basilika St. Petrus, Italia (1998), Gunung Rushmore, Amerika Serikat (2005), dan London Eye, Inggris (2013).

Dalam membersihkan Monas, Kaercher menggunakan berbagai teknologi pembersih. Untuk badan tugu dan dinding cawan bawah memakai high pressure washer. Untuk menyedot genangan air yang timbul menggunakan wet and dry vacuum cleaner. Sedangkan bagian lantai dengan scrubber dried. Dalam proses pembersihan Monas, Kaercher Indonesia tidak menggunakan zat-zat kimia sama sekali."Kita sudah sering mensponsori kegiatan kebudayaan, tidak hanya di Asia saja. Tahun lalu kita membersihkan menara Namsam di Korea Selatan" ungkap Klaus Puhmeyer CEO/Managing Director South East Asia. Salah satu kesulitan membersihkan Monas adalah karena ada beberapa bagian bangunan yang sudah tua sehingga sebaiknya diperbaharui."Semakin banyak polusi udara, maka sebaiknya semakin sering dibersihkan. Namun renovasi dan restorasi perlu dilakukan pada monumen ini sebab kami hanya membersihkan," tutup Klaus Puhmeyer.Kaercher adalah perusahaan Jerman yang didirikan Alfred Kaercher di Winnenden tahun 1935. Warga Jakarta patut berbahagia bahwa Kaercher Indonesia membersihkan monumen kebanggaan warga Jakarta ini. Kini tinggal tugas kita untuk menjaga kebersihan Monas dan Jakarta.