Find Us On Social Media :

Sejarah Konflik Laut China Selatan (1)

By Ade Sulaeman, Rabu, 25 Juni 2014 | 19:45 WIB

Sejarah Konflik Laut China Selatan (1)

Intisari-Online.com - Sejarah konflik Laut China Selatan sudah terjadi berabad-abad, namun ketegangan baru memuncak akhir-akhir ini dan memicu kekhawatiran akan menjadi daerah sengketa yang berdampak global.

Sengketa ini terkait kedaulatan atas wilayah laut dan Paracel dan Spratly - dua kepulauan yang diklaim seluruhnya atau sebagian oleh sejumlah negara. Bersamaan dengan pulau-pulau tersebut, ada puluhan singkapan berbatu, atol, gumuk pasir dan karang, seperti Scarborough Shoal, yang tidak berpenghuni.(Baca juga: Debat Capres-Cawapres Jilid 3: Prabowo Kuasai Materi, Jokowi Kalah

China mengklaim bagian terbesar dari wilayah-wilayah yang didefinisikan oleh "garis sembilan-dash" yang membentang ratusan mil ke selatan dan timur dari provinsi paling selatan mereka, Hainan. Beijing mengatakan haknya berdasarkan sejarah 2.000 tahun lalu di mana rantai Kepulauan Paracel dan Spratly dianggap sebagai bagian integral dari bangsa Cina.

Sejarah konflik Laut China Selatan  menguat pada 1947. Saat itu China mengeluarkan peta untuk merinci klaim tersebut. Peta ini menunjukkan dua kelompok pulau tersebut jatuh sepenuhnya dalam wilayahnya. Klaim tersebut mengacu jika Taiwan dianggap sebagai bagian dari Republik Cina.

Vietnam yang turut serta dalam konflik ini, mengatakan China tidak pernah mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau sebelum tahun 1940-an. Vietnam mengatakan telah aktif memerintah di Paracel dan Spratly sejak abad ke-17 - dan memiliki dokumen untuk membuktikannya.

Penuntut utama lain di daerah ini adalah Filipina, yang menggunakan kedekatan geografis dengan Kepulauan Spratly sebagai dasar utama klaim untuk bagian dari pengelompokan.

Baik Filipina dan China mengklaim Scarborough Shoal (dikenal sebagai Pulau Huangyan di Cina).

Malaysia dan Brunei juga mengklaim adanya wilayah di Laut Cina Selatan yang jatuh dalam zona ekonomi eksklusif mereka, seperti yang didefinisikan oleh UNCLOS. Brunei tidak mengklaim salah satu pulau yang disengketakan, namun Malaysia mengklaim sejumlah kecil pulau di Spratly.

Mengapa begitu banyak negara yang terlibat?

Sejarah konflik Laut China Selatan tidak akan tercipta jika Paracel dan Spratly tidak memiliki cadangan sumber daya alam di sekitar mereka. Telah ada eksplorasi kecil yang memperkirakan adanya kekayaan mineral yang sangat banyak di wilayah ini.

Laut juga merupakan jalur pelayaran utama dan rumah untuk tempat memancing yang memasok mata pencaharian masyarakat di seluruh wilayah. (BBC)>> Sejarah Konflik Laut China Selatan (2)