Penulis
Intisari-online.com - Sejak kecil Prabowo Subianto selalu mati-matian membela hal atau prinsip yang diyakininya sebagai kebenaran. Tak peduli siapa yang dihadapinya, akan dia lawan. Bahkan semasa di sekolah dulu Prabowo berani mendebat guru. Walhasil, kakak sulungnya, yakniBianti Djiwandono, sempat dipanggil kepala sekolah akibat kelakuan adiknya itu.Saat diwawancarai Intisari, Bianti mengenang, "“Tidak ada ciri atau perilaku khusus di masa kecil Prabowo, kecuali memang punya bakat ‘nakal’ seperti anak laki-laki biasa, dan ‘berani’ dalam arti tidak takut pada siapa pun. Namun tidak pernah kurang ajar. Ayah dan ibu cukup tegas menanamkan disiplin dan mengajar tata krama, apa yang benar dan apa yang salah, apa yang baik dan apa yang tidak baik."Soal “nakal”, Bianti ingat, dua kali dia sebagai kakak tertua dipanggil kepala sekolah karena ulah Prabowo: dia mendebat guru. “Ya, dia memang tidak suka dengan guru yang dia anggap ‘bodoh’.”Bisa jadi karena dia tidak sependapat dengan guru. Apalagi di masa sekolah menengah itu Prabowo mulai mendapat banyak pengetahuan. Ia gemar membaca, terutama tentang sejarah dan politik dunia, dan rasa ingin tahunya tinggi. Juga ditunjang kemampuan berbahasa: Inggris, sedikit Belanda dari ibu, dan wilayah Zurich yang berbahasa Jerman. “Banyak buku dibacanya. Tokoh yang dikaguminya Charles de Gaulle, Napoleon, dan Kemal Ataturk,” Bianti menambahkan.Kisah-kisah Prabowo di masa kecil dan bagaimana karakter aslinya bisa dibaca di majalah Intisari edisi Jui 2014, "Mengungkap Karakter Asli Prabowo dan Jokowi."