Penulis
Intisari-Online.Com - Hasil quick count Pilpres 2014 yang memenangkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla, mengingatkan masyarakat pada hari kemenangan Joko Widodo saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 20 September 2012. Perbincangan di sosial media tampak masih mengenang peristiwa yang terjadi hampir dua tahun silam itu.
Saat itu, Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama, berhasil memenangi hasil quick count berdasarkan perhitungan dari berbagai lembaganya. Nah, menariknya, pada hari itu, hanya dalam tempo beberapa jam saja, pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli, langsung mengucapkan selamat kepada Joko Widodo.
Saat itu Fauzi Bowo menekankan, pihaknya mendukung dan menjunjung tinggi proses demokrasi. Atas hasil quick count, Fauzi mengakui kekalahannya. "Quick count yang digunakan di mana saja dan patut kita respek. Oleh karena itu, hasil quick count yang sudah diketahui publik, kami respek dengan baik,” papar Fauzi Bowo seperti dikutip Kompas.com (20/10/12).
Kepada wartawan, Fauzi Bowo mengakui dirinya tertinggal dalam perolehan angka. Karena itu sambil menunggu proses perhitungan final oleh KPU, dia menyampaikan penghargaan kepada pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahja Purnama.
Banyak pihak yang kemudian memuji sikap Fauzi Bowo tersebut, termasuk dari kalangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusung Joko Widodo. Disebut-sebut, sikap itu mencerminkan sikap kenegarawanannya. Sebab Fauzi Bowo mau dengan rendah hati menelepon Joko Widodo dan mengucapkan selamat atas kemenangannya.
Langkah Fauzi Bowo dinilai pantas dicontoh politisi-politisi lain dalam menyikapi persaingan politik. “Pak Foke telah berpegang pada prinsip seorang negarawan, kalah secara bermartabat dan menang secara terhormat, “ kata Ketua DPD PDIP Jakarta Djarot S Hidayat kepada Kompas.com (25/9/12).