Find Us On Social Media :

Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Rudal: Benarkah Sudah Terbang di Ketinggian Aman?

By Ade Sulaeman, Sabtu, 19 Juli 2014 | 21:00 WIB

Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Rudal: Benarkah Sudah Terbang di Ketinggian Aman?

Intisari-Online.com - Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh rudal di wilayah udara Ukraina diduga terbang di wilayah udara yang ditutup. Otoritas pengendali udara Pan Eropa, Eurocontrol, menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) tersebut sebelum penerbangan MH17.

Menurut Airliners.net, Eurocontrol telah menerbitkan NOTAM, semacam pemberitahuan yang diterbitkan oleh otoritas penerbangan kepada pilot tentang potensi bahaya suatu penerbangan yang akan dilaluinya, bisa cuaca, abu vulkanik, atau termasuk zona larangan terbang.

Dalam NOTAM yang dirilis pada 17 Juli 2014 pukul 00.00 GMT, Eurocontrol menyatakan bahwa terjadi aksi peperangan wilayah udara perbatasan Ukraina dan Federasi Rusia. Sementara itu, penerbangan Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh rudal berangkat sekitar pukul 10.00 GMT dari Bandara Schiphol, Amsterdam.(Baca juga: Malaysia Airlines MH17 Jatuh Ditembak Rudal: Saat Rudal Canggih Lepas dari Induknya

Di wilayah udara tersebut terjadi aksi penembakan dari wilayah Ukraina ke wilayah Rusia. Untuk memastikan keselamatan penerbangan, wilayah udara tersebut ditutup hingga ketinggian 32.000 kaki.

Namun dikutip dari Flightglobal, otoritas Eurocontrol mengatakan bahwa MH17 terbang di wilayah yang terlarang namun di atas ketinggian yang ditetapkan.

"Rute ketinggian yang dilewati MH17 memang boleh dilewati," terang Eurocontrol.

Dalam NOTAM-nya, Eurocontrol memang menetapkan wilayah udara Ukraina tersebut tertutup hingga ketinggian 32.000 kaki saja, sementara Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh rudal terbang di ketinggian 33.000 kaki (lebih tinggi 1.000 kaki).

Namun, dikutip dari Dailymail, sistem misil BUK yang diduga menghancurkan MH17 ternyata memiliki jangkauan tembak hingga ketinggian 75.000 kaki.

Atas dasar inilah, Eurocontrol kemudian memutuskan untuk benar-benar menutup wilayah udara Ukraina. "Semua flight plan yang diisi menggunakan rute tersebut saat ini kami tolak," demikian pernyataan Eurocontrol. "Rute tersebut akan ditutup hingga peberitahuan lebih lanjut," imbuh mereka.(Baca juga: Malaysia Airlines MH17 Jatuh Ditembak Rudal: Pemberontak Sebut Indonesia Setelah Tembak Pesawat

Eurocontrol juga menyertakan daftar airways dan waypoint yang tidak boleh dilintasi dalam NOTAM tersebut. Seperti airways L980 dan A87, jalur udara yang diyakini dilewati oleh MH17 sesaat sebelum hilang kontak.

Penerbangan MH17 terhenti saat melintasi waypoint GANRA (N48°26'43.00" E037°11'13.00") dan waypoint TAMAK (N47°51'24.00" E039°13'06.00") yang berada di sebelah timur perbatasan Ukraina dengan Rusia.

Menurut data dari Flightradar 24, penerbangan MH17 berakhir di antara kedua waypoint tersebut di wilayah Snizhne, Ukraina, pada 17 Juli 2014 pukul 13.21 GMT, di ketinggian 33.000 kaki dalam kecepatan 490 knot.