Find Us On Social Media :

Urungkan Niat ke Jakarta

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 31 Juli 2014 | 18:00 WIB

Urungkan Niat ke Jakarta

Intisari-Online.com — Fenomena warga beramai-ramai pergi mencari pekerjaan di Jakarta seringkali terjadi setelah Lebaran. Orang dari daerah berbondong-bondong tertarik karena diajak teman atau kerabat yang sudah lebih dahulu bekerja di Jakarta. Sebaiknya, urungkan niat ke Jakarta.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga di provinsi itu jangan mudah tergoda mencari pekerjaan di Jakarta dan sekitarnya. Urungkan niat ke Jakarta, karena semestinya mereka menyadari bahwa masih banyak lowongan pekerjaan di kampung halaman sendiri. Pekerjaan itu pun bisa memberikan penghasilan yang besar, asalkan ditekuni.

”Banyak orang tak pernah menyadari peluang kerja di kampung sendiri karena terlalu terpukau dengan cerita orang tentang kehidupan di Ibu Kota,” ujar Ganjar saat dalam sebuah silaturahim dan halalbihalal bersama warga di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Salah satu peluang kerja yang patut dilirik, menurut Ganjar, adalah menjadi penjahit. Keahlian penjahit yang mampu menghasilkan karya bagus masih sangat dibutuhkan. Banyak orang meyakini bahwa sebagian besar penjahit di Jawa Tengah mampu memiliki keahlian itu.

Ganjar mengatakan, pihaknya memang tak bisa memaksa warga Jawa Tengah tetap tinggal di tanah kelahirannya karena mencari pekerjaan di lokasi mana pun adalah hak setiap orang. Kendati demikian, dia meminta setiap warga untuk berhati-hati, berpikir ulang tentang tawaran kerja di Jakarta, terlebih jika tidak memiliki keterampilan atau keahlian khusus.

”Tanpa keahlian, tanpa keterampilan, pada akhirnya cuma akan menambah jumlah pengangguran di Ibu Kota,” ujarnya. Karena itu, sebaiknya urungkan niat ke Jakarta.

Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi menambahkan, saat tarawih keliling yang berlangsung selama bulan Ramadhan lalu, dirinya sudah menyosialisasikan bahwa dengan adanya alokasi dana desa sebesar Rp 700 juta-Rp 1,4 miliar, seperti ketentuan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kehidupan masyarakat desa dipastikan akan lebih sejahtera. Dengan kondisi desa yang makin maju dan sejahtera, peluang kerja di desa akan tumbuh makin pesat.

”Turunnya dana untuk desa memang tidak secara otomatis, serta merta, langsung membuat desa menjadi sejahtera. Tunggu saja sekitar dua tahun dan nantinya pasti akan banyak aktivitas yang bisa dilakukan dan banyak warga desa bisa bekerja, mencari penghasilan tanpa pergi jauh dari rumah, sekaligus membantu memakmurkan desanya sendiri,” paparnya.

Sama dengan Ganjar, Irawan berpendapat, dia pun mengatakan sebaiknya urungkan niat ke Jakarta. Namun, pada akhirnya, pilihan hidup itu diserahkan kepada masing-masing warga. (kompas.com)