Find Us On Social Media :

Tim Mahitala Mengganti Tali Pendakian di Carstensz Pyramid

By Agus Surono, Jumat, 8 Agustus 2014 | 09:00 WIB

Tim Mahitala Mengganti Tali Pendakian di Carstensz Pyramid

Intisari-Online.com - Salah satu jalur pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) yang berada di jajaran Pegunungan Sudirman memerlukan tali sebagai pembantu pendakian.

Dari Lembah Kuning (4.250 mdpl) setiap pendaki wajib menggunakan tali pengaman (fixed rope) yang tersedia pada jalur normal pemanjatan dinding tegak Cartenz Pyramid. Dinding tegak ini memiliki kombinasi kemiringan antara 60 sampai 80 derajat. Di sepanjang jalur pendakian tersebut tali terpasang sepanjang 700 meter. Tali itu digantung pada pengaman seperti paku tebing (piton), cacat tebing (biasanya berupa celah pada batu), dan hanger.

Berdasarkan data, tali baru yang keluar dari pabrik layak disimpan selama 15 tahun dengan catatan tanpa pemakaian sama sekali. Dengan pemakaian yang wajar, tali dapat dipergunakan selama kurang lebih 4 tahun. Tapi dengan kondisi cuaca ekstrem Papua, umur tali tersebut hanya sekitar 2 tahun saja.

Berdasarkan pengamatan terakhir yang dilakukan oleh Sofyan Arief Fesa (anggota Mahitala Unpar yang merupakan salah satu pendaki tujuh puncak di tujuh dunia) ketika memandu pendaki mancanegara ke puncak Carstensz Pyramid pada Februari 2014 lalu, sebagian besar tali berada dalam kondisi yang tidak baik lagi dan berrisiko tinggi jika digunakan. 

Mahitala dan PT Freeport Indonesia pernah melakukan penggantian tali tadi pada Februari 2009. Jadi, sampai saat ini tali itu sudah berusia lima tahun lebih. Sudah saatnya diganti. 

Walaupun masih dapat digunakan, para pendaki tetap memiliki risiko yang tinggi dalam menggunakan tali tersebut. Apabila terjadi sebuah kecelakaan akibat penggunaan tali tersebut, hal ini akan membuat citra Carstensz Pyramid menjadi buruk di dunia pendakian internasional.

Padahal, setiap tahun ada belasan tim dari mancanegara melakukan pendakian ke Carstensz Pyramid yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata petualangan dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Oleh karena itu menjaga keamanan jalur ini sangat diprioritaskan.

Carstensz Pyramid merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan salah satu puncak tertinggi di tujuh benua (seven summits) yang mewakili Benua Australasia. Enam gunung lain yang termasukdalam seven summits adalah Gunung Vinson (4.897 mdpl) di Antartika, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Eropa; Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Afrika; Gunung Denali (6.194 mdpl) di Alaska, Amerika Utara; Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Amerika Selatan; dan Gunung Everest (8.848 mdpl) di Nepal/Tibet, Asia.

Kali ini, pembaruan tali dilakukan tanggal 4 - 20 Agustus 2014, bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Ada sebelas orang yang tergabung dalam tim Mahitala Unpar.

Kegiatan ini juga dirangkai dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yang puncaknya ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh rekan-rekan dari PT. Freeport Indonesia dan Tim Mahitala Unpar di puncak Carstensz Pyramid pada tanggal 17 Agustus 2014. Selain itu, Mahitala Unpar akan menyelenggarakan sebuah pelatihan singkat bagi rekan-rekan PT. Freeport Indonesia dengan materi kegiatan mountaineering untuk mendukung pendakian ke puncak Carstensz Pyramid. (*)

Sampah tali. (Mahitala Unpar)

Kumpulan tali yang tak layak pakai lagi.

Jalur pemanjatan di dinding tegak Carstensz Pyramid