Penulis
Intisari-Online.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengklaim kualitas pemilu Indonesia lebih buruk dari Korea Utara. Benarkah pemilu di Korea Utara lebih demokratis dibanding Indonesia?
"Bayangkan, di ratusan TPS kami pasangan yang didukung 7 parpol dapat nol. 100% Dimenangkan ini hanya terjadi di negara totaliter. Bahkan di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 99 persen. Di kita, ada yang 100 persen, ini luar biasa. Ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis dan komunis," kata Prabowo di ruang sidang MK, di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014)
(Baca juga: Korea Utara Serba Bersih Dan Misterius)Sementara mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, menulis, ”Pemilu di Korut calon presidennya tunggal, rakyat harus memilih. Yang tak milih dianggap antipresiden. Jadi pemilu di Korut justru antidemokrasi.”Namun faktanya, media Pemerintah Korea Utara, Senin (10/3/2014), memastikan bahwa pemimpin negeri itu, Kim Jong Un, memperoleh suara 100 persen dalam pemilihan umum parlemen Korea Utara. Kim Jong Un memenangi semua suara di daerah pemilihan yang diwakilinya dalam pemilu yang digelar pada Minggu (9/3/2014).
(Baca juga: Inilah Pesawat Kepresidenan Korea Utara)Benarkah pemilu di Korea Utara lebih demokratis dibanding Indonesia? Kalau melihat angka 100% dan calonnya hanya satu itu bukan demokratis namanya. (Kompas)