Find Us On Social Media :

Nyawa Menjadi Taruhan Pewarta Berita

By Mohamad Takdir, Kamis, 21 Agustus 2014 | 19:00 WIB

Nyawa Menjadi Taruhan Pewarta Berita

Intisari-Online.com - Menjadi wartawan di medan perang memang berbahaya. Wartawan James Foley yang dipenggal ISIS beberapa hari lalu menjadi pengingat bahwa nyawa menjadi taruhan pewarta berita.

(Baca juga: Ibu Jurnalis AS Yang Tewas Dipenggal ISIS Memuji Kegiatan Anaknya)Semenjak perang Irak, banyak wartawan sudah diculik. Reporter Jill Caroll menghabiskan 82 hari ditahan gerilyawan lokal. Stephen Farell ditahan tiga kali dalam waktu berbeda. Bahkan David Rhode berhasil kabur dari tawanan Taliban setelah tujuh bulan. Nyawa menjadi taruhan pewarta berita.Semua wartawan tahu bahwa di area konflik mereka bisa saja tewas. Namun masalah baru menghadang, kini peserta konflik tidak merasa "peduli" pada nasib wartawan. Kantor berita asing juga lebih mengandalkan wartawan paruh waktu. 

(Baca juga: ISIS Mencoreng Islam)

Praktik penculikan wartawan kini meningkat di Suriah dan Ukraina. Mereka yang menculik mencari uang tebusan. Committee to Protect Journalists (CPJ) memperkirakan ada 80 wartawan diculik di Suriah.Banyak orang tidak menyadari nyawa menjadi taruhan pewarta berita dan beberapa tahun terakhir area konflik menjadi sangat berbahaya bagi wartawan. (mashable)