Find Us On Social Media :

Myanmar Bebaskan 3 Ribu Tahanan untuk Perdamaian dan Stabilitas Nasional

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 8 Oktober 2014 | 20:30 WIB

Myanmar Bebaskan 3 Ribu Tahanan untuk Perdamaian dan Stabilitas Nasional

Intisari-Online.com - Pemerintah Myanmar telah mengumumkan membebaskan 3 ribu tahanan. Seperti dilansir oleh BBC, alasan Myanmar bebaskan 3 ribu tahanan adalah untuk perdamaian dan stabilitas nasional. Dari beberapa tahanan yang akan dibebaskan, seperti diberitakan oleh BBC, salah satunya adalah mantan perwira intelijen Myanmar.

Tidak hanya itu, beberapa nama tahanan politik Myanmar—dulu bernama Burma—juga masuk daftar bebas.

Pembebasan massal ini bukan keputusan tiba-tiba. Presiden Thein Sein, yang merebut kekuasaan dari tangan militer 2010 silam memang berjanji untuk membebaska tahanan politik yang ada. Proses ini tentu saja akan dilakukan secara bertahap, untuk mula-mula, yang dibebaskan adalah mereka yang terlibat kejahatan ringan.

Wartawan BBC, Jonah  Fisher, di Yangon—juga dikenal dengan Rangoon—melaporkan, para mantan perwira intelijen militer yang dikenal dekat mantan Perdana Menteri Khin Nyunt, yang dipenjarakan bersama-sama saat proses pembersihan kekuasaan sepuluh tahun silam, juga sudah dibebaskan. Bagi beberapa kalangan, pembebasan ini adalah angin segar demokrasi di Myanmar.

Terkait perubahan iklim demokrasi, dalam beberapa tahun terakhir, media semakin bebas untuk menuliskan pendapatnya. Tidak terkekang seperti beberapa tahun yang lalu. Sebagai dampaknya, sanksi dunia internasional terhadap Myanmar juga mulai mengendur.

Saat ini, beberapa aktivis hak asasi manusia (HAM) di Myanmar juga terus memantau perkembangan ini. Mereka terus berkoar-koar supaya tahanan politik yang tersisa—jumlahnya belum bisa diperkirakan—segera dibebaskan. Terlepas dari itu, upaya Myanmar bebaskan 3 ribu tahanan untuk perdamaian dan stabilitas nasional adalah angin segar. (BBC)