Intisari-Online.com - Melalui program “Coffee vs Gangs”, produsen kopi Kenco berupaya menghilangkan stigma kota paling berbahaya di dunia yang melekat pada San Pedro Sula, kota terbesar kedua di Honduras.
Label sebagai kota paling berbahaya di dunia yang melekat pada San Pedro Sula mungkin terasa berlebihan. Namun, jika merujuk pada data dari UN Office on Drugs and Crime yang menunjukkan bahwa jumlah rata-rata kematian harian dari kota ini merupakan yang tertinggi di dunia, di luar wilayah konflik.
Data statistik terbaru menunjukkan bahwa dalam satu hari, rata-rata 19 nyawa melayang. Jumlah tersebut sudah “sedikit lebih baik” dari tahun sebelumnya yaitu 20 kematian per hari.
Kematian-kematian tersebut tekait langsung dengan geng yang mendominasi kota serta mengoperasikan industri obat-obatan terlarang yang telah mencengkeram Hinduras. Kondisi ini pula yang mendorong tingginya jumlah migrasi warga Honduras ke Amerika Serikat.
Melihat kondisi tersebut, Kenco menciptakan program “Coffee vs Gangs” sebagai upaya menghilangkan stigma kota paling berbahaya di dunia yang melekat pada San Pedro Sula. Program ini akan memberi keterampilan dan bantuan untuk menjadi petani kopi kepada 20 anak muda rentan.
Peserta sendiri tidak dibatasi pada anggota semata, namun juga kepada remaja yang menjadi korban broken homes, tinggal di wilayah kejahatan, atau dideportasi oleh Amerika Serikat. Oleh karenanya, program ini tidak tertutup pada mereka yang tinggal di San Pedro Sula, namun juga wilayah-wilayah sekitarnya.
Munculnya program “Coffee vs Gangs” yang berupaya menghilangkan stigma kota paling berbahaya di dunia yang melekat pada San Pedro Sula ini diharapkan mampu memberikan pilihan kepada para remaja, selain menjadi anggota gang. (irishtimes.com, fastcocreate.com)