Mengenali Gejala Diabetes dan Pencegahannya

hery prasetyo

Penulis

Mengenali Gejala Diabetes dan Pencegahannya

Intisari-Online.com - Penyakit diabetes atau kencing manis semakin menjadi momok masyarakat modern. Apalagi, penyakit ini datang tidak tibva-tiba, tapi melalui proses cukup lama sebelum akhirnya melumpuhkan fungsi insulin.Sebelum benar-benar terkena diabetes, biasanya diawali dengan kondisi yang disebut pradiabetes. Seseorang yang sudah dalam kondisi ini bisa dikatakan selangkah lebih dekat menuju diabetes. Dalam kondisi ini, alarm seolah sudah berbunyi nyaring untuk waspada.“Pada kondisi pradiabetes, kandungan gula darahnya mencapai 100-126 mg/dl saat puasa dan 140-200 mg/dl untuk gula darah sewaktu. Padahal, kandungan gula darah normal adalah kurang dari 100 mg/dl saat puasa, dan kurang dari 140 untuk gula darah sewaktu,” kata ahli gizi klinis dr Abdullah Firmansyah, SpGK dari RS Santosa, Bandung, seperti dilansir Kompas.com.Jika pradiabetes dibiarkan, maka akan berkembang menjadi benar-benar diabetes. Kalau sudah begini, maka perawatannya akan lebih repot dan susah.Lalu, apa tanda-tanda yang mengindikasikan orang mulai memasuki masa pradiabetes? Berikut keterangannya.1. Mudah mengantuk: Pada kondisi ini, gejala diabetes sudah mulai terlihat. Abdullah mengatakan, penderita pradiabetes mudah mengantuk, cepat lelah, dan sulit berkonsentrasi. 2. Mudah lapar: Penderita pradiabetes juga lebih mudah lapar dan sering buang air kecil.3. Berat berlebih: Kondisi pradiabetes sebetulnya bisa dilihat dari berat badan. Berat badan yang berlebih dan tidak sesuai Body Mass Index (BMI) harus membuat seseorang waspada dan secepatnya memeriksakan gula darah. Berat badan berlebih ini dikenal sebagai overweight dan obesitas.Pada overweight, nilai BMI-nya adalah 25 sampai 26,9, sedangkan BMI normal adalah 18,5-24,9. Sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, yang diukur menggunakan lingkar pinggang. Untuk wanita, lingkar pinggang ideal adalah 81,25 sentimeter, sedangkan pada pria adalah 87,5 sentimeter. Pada penderita obesitas, nilai BMI-nya mencapai lebih dari 27. Lemak pada penderita obesitas lebih banyak dibanding overweight.Bagaimana bersikap saat datangnya pradiabetes dan bagaimana mencegah agar tak terjadi diabetes: Berikut beberapa caranya.1. Rutin periksa: Penderita pradiabetes sebaiknya juga rutin memeriksa gula darah, baik sewaktu atau yang puasa terlebih dulu. Pemantauan yang kerap dilakukan mencegah gula darah dan meningkatkan kontrol pola makan.2. Pola makan: Abdullah menyarankan penderita pradiabetes memperhatikan pola makan sesuai 3 J, yakni tepat jumlah, jenis, dan jadwal. Tepat jumlah adalah mengukur kebutuhan kalori dan menyesuaikannya dengan makanan yang dikonsumsi. Untuk dewasa, kebutuhannya adalah 2.000 hingga 2.200 kalori per hari.Tepat jenis adalah memperhatikan nutrisi makanan sesuai kebutuhan dan pengaruhnya pada kecepatan peningkatan gula darah. Makanan dengan kandungan gula tinggi, yaitu lebih dari 70, mudah meningkatkan kadar gula dalam darah. Karena itu, makanan dengan karbohidrat sederhana, seperti beras dan roti putih, sebaiknya dihindari.3. Konsumsi makanan rendah gula: Kondisi pradiabetes sebaiknya mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rendah, yaitu kurang dari 55, atau sedang yang berkisar 56-69. Makanan dengan kandungan gula tinggi ada pada buah dan sayur. Sedangkan kandungan gula sedang ada di dalam beras merah dan oat.4. Pola makan dan olahraga: Pola makan sehat, ditambah rajin berolahraga, akan mencegah terkena diabetes. Saat diabetes gula darah mencapai lebih dari 126 mg/dl saat puasa, dan lebih dari 200 mg/dl bila tidak puasa. Kondisi ini mengakibatkan insulin tak lagi berfungsi dan tubuh tidak mampu mengubah gula menjadi energi.