Intisari-Online.com -Banyak orang dapat dengan aman menggunakan produk-produk kecantikan. Beberapa yang lain mengalami reaksi kulit terhadap beberapa produk kecantikan.
Terdapat dua tipe reaksi kulit terhadap produk kecantikan:
- Irritatnt Contact Dermattis. Ini merupakan reaksi paling umum dari reaksi kulit terhadap produk kecantikan. Ini dapat menyebabkan rasa terbakar, tersengat, gatal, dan kemerahan di area dimana produk digunakan.
- Allergic Contact Dermatitis Sensitivity. Ini merupakan bentuk alergi sebenarnya terhadap zat tertentu dari produk kecantikan. Biasanya menyebabkan kemerahan, bengkak, gatal, atau lecet pada kulit. Zat pewangi dan pengawet menjadi penyebab yang paling umum.
Untuk menghidari reaksi kulit karena penggunaan produk kecantikan, lakukanlah cara-cara berikut ini:
- Carilah produk dengan ragam bahan paling sedikit. Ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi buruk. Ini juga mengurangi kesempatan reaksi silang yang disebabkan oleh beberapa paparan.
- Lakukan uji sampel sebelum menggunakan produk apapun. Letakan sejumlah kecil produk tersebut di siku dan tunggu 48 hingga 72 jam. Jika kulit memerah, bengkak, gatal, atau seperti terbakar, jangan gunakan produk tersebut.
- Selalu gunakan parfum di baju, bukan kulit. Ini dapat membantu mengurangi risiko dari reaksi terhadap zat pewangi. Ini juga dapat mengurangi risiko zat pewangi tersebut berinteraksi dengan zat dari produk lain, yang mungkin menimbulkan reaksi kulit yang lain.
- Label “hypoallergenic”, “teruji dermatolog”, “teruji sensitivitasnya”, atau “tidak menimbulkan iritasi” tidak menjamin bahwa kulit tidak akan bereaksi. Meskipun beberapa perusahaan memang benar-benar melakukan pengujian. Tidak ada aturan yang menyatakan bahwa istilah ini dapat digunakan pada label suatu produk.
Jika kulit beraksi buruk terhadap produk kecantikan, berhenti menggunakannya. Terkadang krim
hydrocortisone juga dapat digunakan untuk membantu meringankan peradangan. Tentunya krim dengan resep dokter tetap menjadi pilihan utama. (
WebMD)