Penulis
Intisari-Online.com - Kasus kematian Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) di kamar mandi gereja akhirnya terkuak.
Rosa ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi Gereja Sidang Roh kudus Indonesia (GSRI) di Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, kemarin, Kamis (31/5/2018).
Ia ternyata dibunuh oleh Pendeta Henderson yang tak lain adalah ayah angkatnya sendiri.
Lin, panggilan akrab Rosa ditemukan tewas dengan kondisi luka parah di leher dan pakaian yang sudah terbuka.
BACA JUGA:'Murder Babes', Kontroversi Kasus Pembunuhan oleh 3 Wanita Cantik Thailand
Selain itu, ada temuan bekas sperma yang diduga milik pelaku di tubuh korban.
Diduga korban sempat diperkosa sebelum akhirnya dibunuh.
Pendeta Henderson sendiri ditangkap tujuh jam setelah pembunuhan.
Saat ditangkap, kondisi Henderson cukup aneh. Dirinya tidak mau ditinggal sendirian tanpa ada pengawasan.
BACA JUGA:Salah Didakwa Atas Kasus Pembunuhan, Pria Ini Berhasil Bersihkan Namanya 27 Tahun Kemudian
Ruzi menerangkan bahwa Henderson merasa ketakutan saat berada di dalam kantor polisi.
"Takut dia. Kalau ditinggal sebentar aja sama penyidik kita langsung dia bilang,"
" 'Pak-pak tolong jangan pergi dulu'."
" 'Sini ajalah, tolonglah saya.' "
Ruzi tak mengetahui apakah ketakutan Ruzi ini dilatarbelakangi dengan trauma membunuh korban.
"Kita juga gak tau kenapa begitu dia apakah karena trauma atau karena apa," ujar Ruzi Jumat, (1/6/2018) dikutip dari Tribun Style.
Kejiwaan Henderson juga akan diperiksa.
Hingga saat ini Henderson tak memperlihatkan gangguan jiwa.
"Inikan kasus besar, kita mau cek kejiwaannya juga. Kalau punya gangguan jiwa tidak sepertinya. Tapi kita masih terus dalamilah keterangan yang dia berikan," kata tambah Ruzi.