Find Us On Social Media :

Tentara Rusia Nyaris Perang dengan Tentara Amerika di Suriah, Bahaya Perang Dunia III Mengintai

By intisari-online, Jumat, 1 Juni 2018 | 18:32 WIB

Intisari-online.com - Presiden Suriah Bashar al Assad mengklaim bahwa Rusia dan AS sempat nyaris terlibat perang langsung di Suriah.

Pemimpin rezim itu mengatakan pada media di Rusia, Kamis (31/5/2018), serangan misil yang dilancarkan AS baru-baru ini di Suriah bisa saja lebih luas jika bukan karena intervensi Rusia.

Menurutnya, skenario tersebut mungkin menempatkan AS dan Rusia dalam konflik langsung.

"Kita hampir melihat konflik langsung antara pasukan Rusia dengan Amerika. Beruntung, hal itu dapat dihindari. Bukan lantaran kebijaksanaan AS, namun lebih berkat kebijaksanaan kepemimpinan Rusia," kata Assad dilansir The New Arab.

BACA JUGA: Pertempuran Paling Berdarah AS di Suriah: ketika 40 Pasukan Komando AS Melawan Serbuan 500 Tentara Bayaran Rusia

Assad mengatakan, Rusia mengumumkan secara terbuka AS akan menghancurkan pangkalan-pangkalan yang akan digunakan untuk meluncurkan misil.

"Kami tidak memiliki bukti, tapi kami memiliki informasi terpercaya, mereka (AS) berpikir tentang melakukan serangan menyeluruh di Suriah, namun ancaman itu membuat skala serangan menjadi jauh lebih kecil," ungkap Assad.

Assad menyebutkan, termasuk serangan oleh koalisi AS dengan sekutunya Inggris dan Perancis di Homs dan Damaskus pada April lalu, diyakini awalnya akan lebih luas.

Namun pemerintah AS menurunkan skala serangan karena khawatir akan kemungkinan timbul ketegangan dengan Moskwa.

BACA JUGA: 9 Foto Ini Tunjukkan Betapa Mengerikannya Kondisi Saat Perang Dunia Pecah

Otoritas Israel juga telah banyak meluncurkan serangan terhadap rezim dan sasaran Iran di Suriah, dengan sedikit atau tanpa tanggapan dari Rusia.

Pasukan AS juga hadir di beberapa wilayah di Suriah utara, di mana Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi membantu mengalahkan kelompok ISIS.

Menurut Assad, risiko bentrokan AS dengan Rusia belum sepenuhnya berakhir karena dia mengklaim target berikutnya dari pasukan rezimnya bisa saja merupakan wilayah yang dikuasai SDF.