Penulis
* Petugas apoteker salah mengira seorang ibu pecandu heroin, kemudian memberinya obat pengganti heroin.* Padahal, ibu itu memesan antibiotik untuk anak perempuannya yang masih kecil.* Sang ibu memberikan obat itu kepada anak kecilnya dengan 6 doses per hari.Intisari-Online.com - Kesalahan seorang apoteker di apotek 24 jam, London Boots, menyebabkan seorang gadis kecil harus meminum methadone, atau obat pengganti heroin yang sangat kuat. Dan, anak itu pun telanjur meminum enam dosis obat untuk pecandu heroin itu, sebelum akhirnya terungkap kesalahan tersebut dan ia dibawa ke rumah sakit.Kesalahan itu terjadi, karena sang apoteker mengira sang ibu yang memesan obat itu merupakan pecandu heroin dan sedang mencari obat penggantinya. Padahal, sang ibu mencari antibiotik untuk anak gadisnya.Sang apoteker pun memberikan methadone kepada sang ibu. Ibu itu juga tak tahu tentang obat dan mengira methadone tersebut merupakan Flucloxacillin, obat antibiotik yang ia inginkan untuk anaknya yang sedang mengalami infeksi di dada.Sang ibu memberi minum dengan dosis 5 mililiter sekali minum. Dan, itu sudah dilakukan enam kali. Sehingga, total anak itu sudah minum 30 mililiter methadone.Methadone merupakan candu sintetis yang diproduksi untuk menghilangkan rasa sakit atau sebagai pengganti heroin. Obat ini memiliki efek seperti heroin, tapi tak setinggi heroin.Candu atau methadone intinya merupakan obat sedatif yang menekan sistem syaraf. Obat ini memperlambat fungsi tubuh dan mengurangi rasa sakit secara fisik maupun psikis. Jika orang mengonsumsinya terlalu banyak, maka akan menjadi bingung, lemah, napasnya juga melemah, bahkan bisa pingsan. Dalam beberapa kasus, efeknya bisa mematikan.Terungkap di Rumah SakitKaruan saja, efek obat itu tak baik bagi si anak kecil yang tak disebutkan namanya terebut. Ia langsung dibawa ke rumah sakit dan di sana terungkap bahwa si anak tersebut meminum obat yang salah dan berbahaya.Seperti dilansir dailymail.co.uk, Kamis (24/10/2013), blunder ini terjadi pada 2011 dan baru terungkap kasusnya, setelah dilaporkan ke National Health Service (NHS).Salah satu ringkasan menyebutkan, "Sang apoteker dan farmasi seharusnya mengikuti prosedur operasi standar Boots dalam menganjurkan penggunaan obat. Ini termasuk melakukan pengujian bahwa seseorang harus menerima oba yang diresepkan."Seorang juru bicara dari Boots mengatakan, "Di Boots UK, segala hal yang kami lakukan, setiap hari, adalah tentang bagaimana kami memelihara konsumen dan pasien kami secara aman. Itu menjadi jantung bisnis kami.""Para apoteker kami diikat oleh petunjuk yang ketat dalam mengeluarkan methadone. Kami melaksanakan review yang penuh dan menyeluruh soal praktik kami atas insiden pada 2011 itu," lanjutnya.