Penulis
Intisari-Online.com – Tumbuh kembang anak memainkan peran vital bagi arah hidup seorang anak ke depannya. Meski setiap anak adalah individu yang unik, dengan tumbuh-kembangnya yang berbeda, namun ada batasan tertentu seorang anak bisa dikatakan normal atau abnormal.
“Perkembangan tumbuh kembang anak sulit diprediksi hasil akhirnya, bisa saja anak yang lahir normal akan berkembang menjadi abnormal dan sebaliknya anak yang lahir abnormal bisa berkembang menjadi normal. Oleh karena itu semua pihak (dokter, orangtua/pengasuh, dan guru) sebaiknya peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak mereka dan jika timbul kecurigaan maka harus melakukan deteksi dini,” jelas Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A.(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang RSUD Dr. Soetomo.
Perkembangan otak anak pada usia 2 tahun sudah mencapai 80 persen dan pada usia 6 tahun sudah mencapai 95 persen. Dalam pembentukan struktur otak anak, kemampuan bicara-bahasa merupakan salah satu komponen terpenting untuk pembentukan struktur otak untuk kemampuan kognitif dan perilaku. Apabila ini terganggun maka dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan kecerdasan dan perilaku.
Oleh karena itu, orangtua perlu memberikan kegiatan alami sehari-hari, seperti bermain. Bila orangtua tidak dapat melakukan karena waktu yang terbatas, maka pengasuh dalam hal ini bisa menggantikan orangtua. Ajaklah anak-anak bermain dan bermain, sambil bermain berikan beberapa kosa kata sederhana mulai dari kata ‘mama’ dan ‘papa’. Setelah itu berkembang dengan benda-benda di sekitar anak-anak.
Bila anak merespon kalimat yang kita perintahkan pada mereka, itu artinya ‘bank kata’ di dalam otaknya sudah mencukupi untuk nantinya ia keluarkan menjadi kata-kata melalui mulutnya. Sebaiknya pakailah satu bahasa dulu, agar tidak membingungkan anak. Dahulukan kata-kata penting sesuai usia anak untuk berkomunikasi sehari-hari. (*)