Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (4): Lebih Perhatian terhadap Sampah

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (4): Lebih Perhatian terhadap Sampah

Intisari-Online.com -Jangan biarkan sampah menggunung di dapur kita. Dapur yang kotor adalah cerminan rumah yang kotor. Lebih perhatian terhadap sampah yang ada dalam rumah kita, khususnya dapur, akan menjadikan lingkungan sekitarnya juga terasa lebih bersih. Dan segar.

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan supaya yang ada tidak menumpuk dan membuat kita lebih repot.

- Masaklah secukupnya, jangan berlebihan sampai banyak bersisa. Makin banyak sisanya, makan banyak sampah yang hasilkan. Sampah yang menggunung akan membuat kita lebih repot.

- Pisahkan sampah organi dan sampah non-organik. Berikan sampah yang bisa didaur ulang kepada pemulung, seperti botol plastik, beling, juga kemasan logam.

- Olah sampah organik menjadi kompos, misalnya dengan Kerangjang Takakura. Ini adalah keranjang pengolah kompos yang mudah digunakan. Sampah tinggal dimasukkan ke dalamnya dan diperam menjadi kompos. Keranjang Takakura tidak membutuhkan rumah dengan pekarangan yang luas. Kebanyakan rumah di perkotaan juga bisa mempraktikkannya.

- Belilah produk dalam kemasan isi ulang. Jangan terlalu banyak membuang sampah kemasan. Manfaatkan wadah bekas jika memang masih bisa digunakan lagi.

- Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan kain lap yang bisa dicuci dan dipakai lagi alih-alih menggunakan kertas tisu.

Memulai hidup bersih dari dapur akan menjadi langkah awal kita untuk lebih mencintai lingkungan secara lebih luas.

Artikel ini pernah ditulis di Intisari, edisi Extra Go Green, oleh M. Sholekhudindengan judul "Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur".