5 Mitos Seputar Kehamilan Ini Tak Bisa Dipercaya

Ade Sulaeman

Penulis

5 Mitos Seputar Kehamilan Ini Tak Bisa Dipercaya

Intisari-Online.com – Mencari dan menerima informasi seputar kehamilan memang tidak ada salahnya. Hanya saja perlu selektif, kalau perlu dilakukan cross check. Maklum, beberapa dari informasi tersebut hanya berupa mitos yang tak bisa dipercaya.

Berikut ini 5 contoh mitos seputar kehamilan yang tak boleh dipercaya:

1. Mitos : Kalau tidak ingin si kecil bermata juling sebaiknya jangan memakai sepatu high heels.

Fakta: Tentu saja ini adalah mitos. Tidak ada hubungannya antara sepatu yang dipakai di kaki dengan mata anak. Biasanya bumil justru menghindari sepatu hak tinggi karena membuat mereka mudah lelah dan berbahaya untuk keselamatannya.

2. Mitos: Bumil tidak boleh mandi karena bakteri dalam air bisa meresap ke dalam tubuh dan menyakiti bayi.

Fakta: Tidak benar. Tubuh tidak bekerja dengan cara yang sesederhana ini. Tubuh bukanlah kertas yang mudah menyerap dan diresapi air. Hanya saja dokter merekomendasikan agar bumil sering-sering mandi dengan air hangat agar lebih nyaman dan mengurangi timbunan bakteri berbahaya. Selain itu, apa jadinya kalau bumil tidak mandi selama sembilan bulan?

3. Mitos: Perut yang membesar ke atas berarti si kecil berjenis kelamin perempuan. Sedangkan perut yang membesar ke depan berarti laki-laki.

Fakta: Mitos! Perbedaan ukuran perut ini dipengaruhi oleh otot uterus (rahim) dan juga posisi bayi, bukan jenis kelaminnya.

4. Mitos: Menyusui adalah cara terbaik untuk mencegah kehamilan.

Fakta: Bisa ya, bisa tidak. Karena kemungkinan seorang ibu menyusui biasanya memiliki tingkat ovulasi yang lebih rendah dibanding yang tidak. Namun, pascamelahirkan ibu bisa kapan saja berovulasi dan bisa juga menyebabkan kehamilan.

5. Mitos: Bumil sering melingkarkan tangan ke atas kepala (menuju ke telinga) akan menyebabkan bayi terlilit tali pusar.

Fakta: Tidak benar. Jangan takut untuk bergerak lebih aktif saat sedang hamil termasuk menggerakan tangan ke atas kepala. Bayi Anda tidak akan terancam bahaya kok hanya karena Anda mengangkat tangan. (Christina Andhika Setyanti/kompas.com)