Find Us On Social Media :

Pijat Bayi (3): Tak Ada Pijatan yang Tak Berkhasiat

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 16 Januari 2014 | 07:30 WIB

Pijat Bayi (3): Tak Ada Pijatan yang Tak Berkhasiat

Intisari-Online.com - Setiap gerakan yang berkaitan dengan  kegiatan mengurut atau memijat memiliki khasiat. Gerakan usapan misalnya, dapat menenangkan anak, sehingga bermanfaat bagi anak yang berpembawaan gugup. Pada anak yang lesu dan malas bergerak, Barbara Ahr, ahli fisioterapi, menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit lebih bertenaga dan diarahkan ke jantung. Usapan juga dapat merangsang aliran darah dan getah bening. Anda bisa mengusap-usap bagian punggung, tungkai, atau lengan si kecil.

Mengurut bayi bisa juga denga ngerakan remasan. Remasan, menurut Ahr, berkhasiat pada jaringan penentu kemelaran otot yang terletak pada gelendong jaringan otot. Dengan kata lain, remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat, sekaligus akan lebih melancarkan peredaran darah. 

Teknik remasan dilakukan dengan cara bagian tungkai atau lengan dipadatkan atau dimelarkan menggunakan sisi tangan bagian dalam dan sedikit gerakan memeras; mirip gerakan membuat adonan roti.

Teknik kocokan dilakukan dengan cara "menggulung". Tangan diletakkan sejajar dengan anggota badan, sambil mengurut seperti menggulung sosis atau mengaduk adonan. Teknik ini bermanfaat untuk mengendurkan jaringan.

Cara lain, dengan teknik lingkar. Mula-mula dilakukan usapan, kemudian membuat bentuk lingkaran-lingkaran dengan kedua tangan. Dari lingkaran besar kemudian mengecil. Dengan latihan, lingkaran yang terbentuk akan makin bulat.

Teknik urut lingkar, menurut Ahr, memberikan stimulasi pada permukaan jaringan, bahkan ke bagian jaringan lebih dalam. Hasilnya, aliran darah meningkat dan pembuluh darah lebih lebar. Semua teknik urut (usapan, remasan, kocokan, dan gerakan lingkar) bisa saling melengkapi. Bila dikerjakan secara lengkap, hasilnya akan lebih baik.

Pemijatan bisa dilakukan oleh ayah, ibu, nenek, atau anggota keluarga lain. Penelitian di Australia membuktikan, bayi yang dipijat ayahnya berat badannya cenderung naik dan hubungan dengan ayah makin baik. Bahkan bayi yang dipijat sejak usia empat minggu, ketika mencapai usia 12 minggu, akan lebih responsif.

Artikel ini pernah ditulis di Intisari edis Kumpulan Artikel Kesehatan Anak 2002, oleh dr Audrey Luize, dengan judul asli "Pijat Bayi, Terapi Multifungsi"