Find Us On Social Media :

Diet Rendah Karbo Kaya Protein Justru Percepat Kematian?

By Ade Sulaeman, Jumat, 7 Maret 2014 | 07:30 WIB

Diet Rendah Karbo Kaya Protein Justru Percepat Kematian?

Intisari-Online.com - Kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi dan asupan karbohidrat yang rendah, ternyata membuat seseorang tidak sehat dan berpeluang mati dalam usia lebih muda.

Model diet seperti ini memang akan membuat seseorang tampak lebih kurus dan lebih menarik, namun ternyata tidak sehat.

Demikian terungkap dalam hasil penelitian para kesehatan dari Universitas Sydney, yang dipublikasikan dalam Jurnal Cell Metabolism, pekan ini.

Penelitian dilakukan di Charles Perkins Centre di universitas itu selama tiga tahun, yang dilakukan atas 900 tikus percobaan. Peneliti memodifikasi asupan makanan tikus percobaan tersebut, dan menemukan hasil yang dramatis.

Hasil penelitian ini menegaskan, jika ingin berusia panjang, justru harus mengurangi makan protein, memperbanyak asupan karbohidrat, serta asupan yang lemaknya rendah.

Salah seorang anggota tim peneliti, Professor David Le Counteur menyatakan, "Anda bisa mengkonsumsi sebanyak yang Anda suka".

Menurut dia, dengan mempertimbangkan model diet yang rendah protein, karbohidrat tinggi, dan lemak rendah tersebut, seseorang tidak perlu sampai lapar atau mengurangi asupan kalorinya. "Biarkan tubuh anda sendiri yang memutuskan jumlah makanan yang dikonsumsi," jelasnya.

Tim peneliti memodifikasi 25 jenis diet yang mengombinasikan proporsi protein, karbohidrat dan lemak.

"Asupan makanan paling sehat ternyata yang rendah protein, sekitar 5 sampai 15 persen, lalu asupan karbohidrat tinggi antara 60 sampai 75 persen, serta kira-kira kurang dari 20 persen lemak," jelas Prof Le Couteur.

"Kombinasi makanan seperti ini sekaligus menjadi asupan makanan yang menghasilan energi yang paling tinggi," tambahnya.

Tikus percobaan dengan kombinasi diet demikian, kata Prof Le Couteur, memiliki usia lebih panjang 50 persen dibanding tikus lainnya.

Prof Le Couteur mengatakan data yang ada menunjukkan orang yang mengkonsumi asupan protein tinggi berdampak buruk pada kesehatan mereka. (tribunnews.com)