Penulis
Intisari-Online.com – Saat orang merasa haus, meminum air bisa menyegarkan, tetapi sehabis rasa haus itu reda, kembali minum secara berlebihan bisa memberi efek negatif. Penelitian terbaru ini mencoba menguak efeknya terhadap otak.
Peneliti memindai otak dari orang saat mereka meminum air. Pemindaian tersebut mencakup aktivitas di anterior cingulate cortex yang berpengaruh pada emosi pengambilan-keputusan dan aktivitas di putamen otak, aktivitas tersebut mempengaruhi koordinasi gerakan.
Untuk mencari tahu, Pascal Saker, ilmuwan otak dari University of Melbourne, Australia, bersama rekan, merekrut 20 relawan sehat yang disuruh bersepeda, setelah mereka kecapaian, Pascal memindai otak mereka menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) disaat mereka mulai minum.
Saat pemindaian pertama, relawan yang merasa haus dan minum, dapat meningkatkan aktivitasnya di anterior cingulate cortex sehingga meningkatkan emosi pengambilan-keputusan. Relawan itu menjelaskan, minum pada saat haus sangat menyegarkan, sedangkan minum air berlebihan tidak menyenangkan.
Sebaliknya, pemindaian yang dilakukan saat relawan minum walaupun tidak haus, dapat meningkatlan aktivitas di putamen otak, cerebellum dan korteks motorik, area tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan manusia mengontrol dan mengoordinasi gerakan.
Minum air berlebihan dapat menyebabkan badan kekurangan sodium, kondisi tersebut dinamakan hyponatremia, atau “kelebihan cairan di otak”. Hal itu akan menyebabkan kelainan pada otak dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan. (livescience.com)