Find Us On Social Media :

Motivasi Dokter 'Mencuci Tangan' Meningkat Bila Diawasi Pasiennya

By Chatarina Komala, Kamis, 3 April 2014 | 15:00 WIB

Motivasi Dokter 'Mencuci Tangan' Meningkat Bila Diawasi Pasiennya

Intisari-Online.com - Sebuah studi baru menemukan, dokter lebih termotivasi untuk mencuci tangan  jika mereka tahu para pasien sedang memonitor kebiasaan bersih mereka.Selain itu, the American Journal of Infection juga menunjukkan, pengamatan pasien ini tampaknya akurat dalam mencerminkan level "cuci tangan" para dokter.(Baca juga: Tidak Mencuci Tangan dengan Air Panas Bantu Selamatkan Bumi)Penelitian ini dilakukan di Women's College Hospital di Kanada pada rentang Agustus 2012 dan Juni 2013. Pasien di rumah sakit tersebut diberi kartu survei dan diminta untuk mengawasi praktik cuci tangan dari penyedia layanan kesehatan di rumah sakit selama kunjungan mereka. Mayoritas pasien yang diberi kartu ikut berpartisipasi dalam program tersebut, dengan tingkat pengembalian kartu mencapai 75,1 persen. Adapun hasil yang ditunjukkan kartu survei menyatakan, tingkat kepatuhan cuci tangan oleh penyedia layanan kesehatan adalah 96,8 persen. Para peneliti menemukan, keakuratan pengamatan pada kartu cukup tinggi. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan perawat terlatih yang juga mengamati kebiasaan cuci tangan para penyedia layanan kesehatan. Tak hanya itu, para dokter juga melaporkan, program tersebut juga memungkinkan mereka melakukan praktik kesehatan yang baik. Setelah program berakhir, sebanyak 58 persen dari penyedia layanan kesehatan mengatakan, mereka telah mengubah praktik mencuci tangan mereka. Selain itu, sebanyak 88 persen juga mengatakan, mereka merasa termotivasi untuk lebih baik menjaga kebersihan tangan mereka, ketika mereka tahu pasien sedang mengawasi mereka. 

Penyedia layanan kesehatan mengungkapkan, program tersebut memungkinkan mereka untuk bercakap dengan pasien mereka tentang pengendalian infeksi. Pentingnya kebersihan tangan 

Kebersihan tangan yang baik dalam pengaturan perawatan kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Sebuah laporan terbaru menunjukkan, sekitar satu dari 25 pasien rumah sakit akan mengalami infeksi yang berasal dari rumah sakit terkait.(Baca juga: Mencuci Tangan Yang Benar)

Dengan demikian, hal ini tentunya bukan pertama kalinya peneliti telah melihat cara untuk meningkatkan praktik dan motivasi cuci tangan pada penyedia layanan kesehatan. Sebuah studi 2011 di jurnal Psychological Science, misalnya. Studi tersebut menunjukkan, permintaan pada dokter untuk mencuci tangan mereka demi pasien mereka-dibandingkan untuk kepentingan diri mereka sendiri-bisa meningkatkan motivasi mencuci tangan. Beberapa rumah sakit bahkan telah memberlakukan sebuah sistem yang melacak apakah dokter mencuci tangan mereka. Seperti halnya, sebuah rumah sakit di Missouri yang memiliki sistem di mana cahaya pada lencana akan berubah menjadi "hijau" ketika tangan rumah sakit staf dianggap bersih, dan "merah" jika tangan masih belum cukup bersih. (Huffingtonpost)