Cerita Kriminal Almarhum Menuntut Keadilan (4): Dikuntit Terus Hingga Mendendam

Birgitta Ajeng

Penulis

Cerita Kriminal Almarhum Menuntut Keadilan (4): Dikuntit Terus Hingga Mendendam

Intisari-Online.com - Terjadinya di Neuilly, Prancis, pada awal abad XX di mana orang masih percaya pada kemungkinan untuk bertemu dengan arwah orang-orang yang sudah almarhum. Orang yang dianggap bisa mengundang arwah almarhum disebut medium atau perantara. Pertemuan dengan arwah orang yang telah meninggal disebut seance. Di bawah ini bunyi laporan Rousseau, seorang anggota kepolisian, kepada atasannya, Bertillon, mengenai jalannya peristiwa. Inilah cerita kriminal Almarhum Menuntut Keadilan.

---

Riwayat hidup Marinetti, seperti yang terungkap kemudian, merupakan suatu tragedi yang menyedihkan. Orang tuanya berasal dari Palermo dan pindah ke Amerika ketika ia masih kanak-kanak. Setelah dewasa ia bekerja pada suatu peternakan sapi di Colpaz. Di sini ia berkenalan dengan Cortez dan bergabung dengan gerombolannya.

Josetta adalah istrinya yang berasal dari keluarga orang kaya berdarah Spanyol. Karena jatuh cinta pada Marinetti, gadis ini sampai-sampai meninggalkan orang tuanya untuk mengikuti lelaki yang mencintainya setulus hati.

Josetta mempunyai pengaruh baik terhadap suaminya, yang atas desakannya mau meninggalkan gerombolan Cortez. Pasangan bahagia ini meninggalkan Amerika dan pergi ke Marseille, Prancis, di mana mereka sebentar hidup tenang. Marinetti bekerja pada sebuah perusahaan impor di kota pelabuhan itu.

Tetapi Cortez yang tergila-gila pada Josetta bertekad mencari jejak bekas anak buahnya. Ia berhasil juga. Ditarik-tarik untuk kembali agar masuk komplotan Cortez, Marinetti tetap tak mau. Sementara itu Cortez mencari akal agar dapat mencapai maksudnya dengan Josetta.

Pertama kali ia mengusahakan agar Marinetti terlibat dalam perkelahian dengan senjata tajam. Hasilnya, Marinetti dihukum penjara dan dibuang, sekalipun ia menyatakan bahwa ia berkelahi semata-mata untuk membela diri.

Namun Josetta tetap setia kepada suaminya. Diam-diam ia pindah ke Paris. Setelah selesai menjalani hukumannya, Marinetti menyusul istrinya yang sementara itu memakai nama lain. Sekali lagi suami-istri itu dapat mengecap kebahagiaan. Marinetti bekerja pada perusahaan pelayaran, sedangkan Josetta yang cantik itu menjadi wanita model pada sebuah sekolah seni lukis.

Cortez tetap menguntit mereka. Ia tetap memasang perangkap kedua, yaitu dengan peristiwa pembunuhan Yvonne d'Argent, kekasih Cortez sendiri dan yang dibunuhnya sendiri. Cortez dan Janos di bawah sumpah memberikan kesaksian bahwa mereka melihat Marinetti masuk ke rumah wanita itu. Celakanya, pembantu Yvonne d'Argent pun memberikan kesaksian palsu yang sama. Marinetti dijatuhi hukuman mati yang kemudian diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup di Cayenne.

Josetta lalu lari pulang ke keluarganya di Meksiko. Di sana ia menulis surat kepada Marinetti bahwa ia akan pindah ke Pernambuco. Marinetti tahu apa maksud istrinya, yaitu akan mengusahakan agar suaminya bisa melarikan diri dan menemuinya.

Marinetti berhasil melarikan diri dengan tiga orang tahanan. Terjadi kejar kejaran yang berakhir dengan tertembaknya salah seorang pelarian.

Marinetti menukar pakaiannya dengan rekan yang tertembak mati dan memasukkan semua surat-surat keterangannya ke dalam saku pakaian yang ditinggalkannya dengan maksud agar ia disangka telah mati. Karena keteledoran para pengejar, maksud itu tercapai.

Marinetti berhasil bertemu kembali dengan istri tercinta di sebuah tempat terpencil dekat pantai. Dari sana mereka meneruskan perjalanan ke Pernambuco. Tetapi sebulan kemudian Josetta meninggal akibat segala penderitaan lahir batinnya. Untuk beberapa lama Marinetti terganggu sarafnya hingga terpaksa dirawat di rumah sakit jiwa.

Setelah sembuh, ia menjadi lelaki yang jiwanya penuh dendam kesumat. Cita-citanya hanya satu: menuntut balas pada orang-orang yang telah menghancurkan kebahagiaan hidupnya selama-lamanya. Ini hampir-hampir sempurna andaikata Ruick tidak terbakar tangannya.

Perkara Marinetti dan Ruick disidangkan enam bulan kemudian. Kisah hidup Marinetti yang malang itu begitu berkesan pada para hakim pengadilan Paris, sehingga ia hanya dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Ruick dihukum lima tahun penjara.

Pembela Marinetti kemudian mengajukan permohonan kepada Presiden Republik Prancis Fallieres untuk meninjau kembali proses Marinetti. Tetapi sayang, sebelum sempat diambil keputusan, Marinetti menjadi gila. Ia meninggal di Rumah Sakit Jiwa Charenton.

Tulisan ini ditulis di dalam buku Kumpulan Cerita Kriminal Intisari tahun 1997 dengan judul asli cerita kriminal Almarhum Menuntut Keadilan.

-selesai-