Penulis
Intisari-Online.com - Apa kata para ilmuwan mengenai misteri manusia serigala ini? Lain lagi pendapat paranormal terkemuka Prancis pada abad XIX, Eliphas Levi, bahwa proses transformasi itu adalah suatu manifestasi simpati manusia terhadap naluri kebinatangannya. Menurutnya, manusia serigala tidak lebih dari tubuh nonfisik dan naluri ganas- berbentuk serigala.
Senada dengan itu, John Godwin, penulis Unsolved: The World of the Unknown, lebih menyoroti dorongan dalam diri manusia. Jujur saja, sebenarnya manusia memiliki sifat buruk serupa serigala yang selama ini ditekan untuk tidak muncul. "Dengan berubah, mereka bebas dari ujud fisik manusianya yang mengalangi mewujudkan dorongan dan keinginan kuatnya tanpa perlu merasa bersalah atau takut. Dalam ujud binatang, tidak ada lagi tabu yang harus dijaga. Karena binatang memang tidak mengenal tabu."
Sedangkan James VI dari Skotlandia dalam Daemonologie (1597), melihat penyebabnya adalah segunung masalah yang dihadapi manusia mulai dari bencana alam dan cuaca buruk, gagal panen, serangan hama, dan kejahatan yang meningkat. Semua itu perlu seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Gampangnya, serigala dijadikan kambing hitam. Selain itu adalah ketidaksiapan penduduk untuk melepaskan kepercayaan atas makhluk sejenis itu membuat manusia serigala terus eksis dalam waktu yang lama.
Richard Carrington, penulis Mermaids and Mastodon menyamakan alasan di balik kepercayaan akan manusia serigala dengan kepercayaan primitif. Monster, katanya, sebenarnya bentuk yang diciptakan manusia sendiri untuk mengkompensasikan posisinya sendiri yang demikian kecil di alam semesta.
Saat peradaban makin maju mitos binatang menakutkan pun lenyap. Contohnya suku Indian Sioux di Dakota Utara, AS, yang dulu percaya akan adanya binatang pemangsa manusia. Tapi, keturunannya di abad ini melupakan mitos itu. Menurut mereka, takhayul itu lahir akibat rasa takut terhadap mastodon yang berkeliaran di dataran Dakota.
Pendapat manusia serigala hanya takhayul belum mencapai kata putus. Jika benar itu sekadar ciptaan manusia, mengapa kisah itu bertahan sekian lama? Apa pula yang membuat ilmuwan demikian getol berkutat memecahkannya?
--
Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Maya Intisari edisi Mei 1998 dengan judul asli Misteri Manusia Serigala.