Find Us On Social Media :

Ternyata Ada Gen Pembawa Risiko yang Membuat Seseorang Selalu Alami Kesialan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 27 Juni 2017 | 11:00 WIB

Misteri Acident Prone: Adanya Gen Pembawa Risiko yang Membuat Seseorang Selalu Alami Kesialan

Intisari-Online.com – Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan bagaimana seseorang yang selalu mengalami kesialan dan rentan mengalami kecelakaan. Dikenal dengan istilah accident prone. Apakah gen pembawa risiko yang menyebabkan seseorang menjadi cenderung accident prone?

--

Bayangkan, Anda harus menghadiri pesta perkawinan saudara dekat. Mengingat jarak dan keterbatasan waktu, perjalanan hanya bisa ditempuh melalui transportasi udara. Sayangnya, saat itu cuaca demikian buruk, malam sangat gelap, berkabut dan tanpa bulan.

Anda juga baru 17 bulan silam menerima izin terbang, dan hanya  mampu menerbangkan pesawat secara visual, bukan dengan instrumen. Padahal dalam cuaca yang tidak menentu, panduan instrumen sangat penting.

Belum lagi kaki Anda sedang dalam tahap penyembuhan karena patah dari kecelakan paragliding, sehingga tentu akan sulit mengontrol pedal pesawat. Bila Anda yang mengalami, apa yang akan Anda lakukan?

(Baca juga: Di Tengah Ribuan Mata Penontonnya, Seorang Matador Meregang Nyawa Ditanduk Banteng)

Itulah situasi yang dihadapi John F. Kennedy (JFK) Jr, anak laki-laki dari John F. Kennedy.  la memilih menerbangkan sendiri. Akibatnya, pria kelahiran 25 November 1960 itu tewas ketika pesawat mesin tunggal Piper Saratoga yang dikemudikannya nyemplung di Lautan Pasifik.

Luar. biasa, dalam arti nekatnya. Bahkan harian The Washington Post menilai JFK Jr. terlampau berani mengambil risiko dan tak ada yang tahu mengapa ia begitu berani. Namun pakar genetik molekular, Richard Eibstein, mencoba menjawabnya.

Menurut dia, dalam tubuh JFK terdapat gen pembawa risiko yang diwariskan secara turun-temurun. Selain pada JFK Jr, gen itu tentu ada pula pada tiap generasi Kennedy. Tak heran bila beragam peristiwa tragis menimpa keluarga besar itu.

"Dengan gen ini, keturunan Kennedy terdorong melakukan aktivitas impulsif, penuh risiko, dan suka mengambil risiko."

Bahkan ia berani memastikan, "Lima puluh persen dari tingkah laku impulsif bisa dijelaskan olehfaktor  genetis."

Dalam bidang bioteknologi pendapat itu, meski mungkin masih berupa perkiraan, ternyata bisa diterima. Pada  dasarnya manusia terdiri atas dua komponen pokok, yaitu komponen fisik (tubuh) dan kompohen abstrak, yaitu aspek kejiwaan.