Find Us On Social Media :

Misteri Men In Black: Munculnya Selalu Setelah Penampakan UFO

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 3 Februari 2015 | 17:00 WIB

Misteri Men In Black: Munculnya Selalu Setelah Penampakan UFO

Intisari-Online.com – Munculnya MIB selalu terjadi setelah peristiwa penampakan UFO. Saksi mata ataupun orang yang menyaksikan penampakan UFO lalu didatangi makhluk asing itu. Biasanya, pada saat kejadian korban sedang sendirian di rumah. Umumnya, MIB datang bertiga dengan mengendarai mobil yang juga berwarna hitam, tapi nomor pelat mobilnya selalu tidak terdaftar.

Anehnya lagi, mereka semua pria. Jarang terlihat ada wanita bersama mereka. Kalaupun ada, paling cuma satu. Bila dilihat dari penampilannya, sosok mereka mirip agen CIA atau lazimnya agen-agen rahasia lainnya. Pakaian mereka serba gelap, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Topi, setelan jas, dasi, sepatu, dan kaus kaki semuanya berwarna hitam. Ekspresi wajah mereka dingin. Mereka mengakhiri kunjungan sambil mengingatkan agar tutup mulut kepada siapa pun mengenai hal-hal yang berhubungan dengan UFO. Mereka lenyap begitu saja usai memperingatkan orang yang mereka temui sambil memberi ancaman yang keras andaikata kunjungan mereka diberitahukan kepada orang lain.

Meski peringatan MIB itu sering tak dihiraukan, untunglah tidak sampai terjadi sesuatu yang mengerikan. Gangguan yang mereka timbulkan hanya sebatas berupa kunjungan dan panggilan telepon yang tiba-tiba. Kadang mereka cukup menakut-nakuti orang dengan memperlihatkan diri saja. Muncul pertanyaan, "Siapa sebetulnya manusia-manusia misterius berkostum serba hitam itu?" Tahun 1970, ilmuwan Amerika, Tony Kimery, mengaitkan MIB dengan fenomena UFO yang kompleks. Kemudian, MIB menjadi bagian dari sebuah fenomena besar dan kompleks lainnya. Kimery menulis, "Diketahui, proyek-proyek yang sedang digarap oleh mereka kini sedang berlangsung bagi pengawasan lengkap terhadap lembaga ilmiah, politik, keuangan, dan agama. MIB memiliki sejarah yang panjang sejak berabad-abad lalu dan menunjukkan konsentrasi yang makin besar terhadap tempat di mana konsentrasi itu berada saat ini."

Para peneliti menduga kuat, fenomena ini terjadi karena adanya hubungan batin antara saksi mata dan manusia berkostum hitam. Mereka yakin, meskipun para saksi mata itu "mengabaikan ancaman dengan mengisahkan pengalaman-pengalamannya kepada dunia, ternyata MIB sepertinya tidak berdaya untuk melawannya." Para peneliti mengambil contoh kasus Carlos de Los Santos guna mendukung pernyataan itu.

Ketika Santos akan pergi untuk sebuah wawancara televisi, tiba-tiba dia dihadang oleh segerombolan orang. Dia langsung membatalkan wawancaranya dan bergegas pulang. Namun, seorang temannya kemudian menjamin bahwa semua akan aman-aman saja dan mendorong Santos untuk tetap memberikan wawancara. Santos pun memberanikan diri mengikuti saran temannya dan kenyataannya tidak terjadi apa-apa dengan dirinya.

Namun, orang tidak setuju kalau ancaman MIB itu dianggap hanya sekadar khayalan. Menurut mereka, persoalan ini lebih serius dari kelihatannya dan perlu diteliti lebih lanjut.

Bagaimanapun, siapa sebenarnya manusia berkostum serba hitam ini, entah mereka cuma khayalan atau sosok yang nyata, fenomena ini jelas meninggalkan kesan yang sangat dalam pada ingatan para korban yang mengalaminya. Tentunya fenomena ini perlu juga dipahami oleh kalangan pakar sosiologi. Hari demi hari, MIB mulai dibanding-bandingkan dengan legenda penyihir, vampir, dan manusia serigala.