Find Us On Social Media :

Misteri Makhluk Bernama Naga

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 7 Februari 2015 | 17:00 WIB

Misteri Makhluk Bernama Naga

Intisari-Online.com – Apa itu naga? Seperti apa makhluk bernama naga? Benarkah makhluk seperti itu ada di bumi? Menurut sejarah dan mitologi, makhluk itu disebut-sebut ada. Namun, mengapa saat ini kita tidak pernah melihatnya? Lantas, menghilang ke mana mereka? Jangan-jangan naga hanyalah konsep imajiner agar orang dapat membuat berbagai peristiwa aneh dan tidak bisa dijelaskan di dunia ini menjadi masuk akal?

--

Mitologi di hampir seluruh negara berkisah tentang naga. Meski begitu, naga dalam mitologi Barat digambarkan secara berbeda dengan naga dalam mitologi Timur. Banyak legenda terkenal berkisah atau menyinggung seputar naga. Cerita ular naga Essex tertulis di British Museum, dan naskah Bowe di museum itu panjang lebar berkisah tentang pertemuan dengan naga Sockburn. Menurut manuskrip (naskah) itu, naga Sockburn meneror jemaah gereja di wilayah Durham pada zaman Saxon.

Fenomena naga sudah dijelaskan oleh sejumlah peneliti dan ilmuwan dengan berbagai cara. Tapi tak satu pun sampai pada titik kesepahaman. Semua penjelasan mereka lemah. Karena belum ada teori ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan, tak pelak mitos tentang naga dikelilingi oleh legenda dan fantasi. Maka tidak heran kalau kemudian dipercaya naga adalah generasi penerus dari suatu binatang yang sesungguhnya.

Pada tahun 1980 ditemukan tengkorak dan tulang rahang plesiosaurus, seekor binatang purba. Plesiosaurus dan pterodactyl diduga merupakan dua monster laut raksasa yang hidup jutaan tahun lalu. Tulang rahang yang digali dari batuan lempung di Westbury, Wiltshire, itu ditumbuhi 80 gigi. Panjang gigi yang paling besar 20 cm. Dari ukuran rahangnya, makhluk itu ditaksir punya panjang badan sekitar 10 m.

Sejumlah ahli percaya, mereka bertahan hidup dalam waktu lama sebelum akhirnya musnah. Di sisi lain beberapa pakar menduga, makhluk itu tidak punah, mereka masih hidup. Prof. Carl Sagan meyakini, legenda naga terus hidup. Ia memperkuat teorinya dengan pernyataan, fosil yang ditemukan lewat penggalian itu berasal dari masa 60 juta tahun lalu. Sedangkan manusia dan familinya (Homo) baru puluhan juta tahun umumnya. Dari fakta itu ia lalu berasumsi, mestinya ada makhluk mirip manusia yang luput dari kepunahan.

Mitologi diwarnai dengan kisah-kisah tentang naga. Tersebutlah, ketika macan kumbang mencari makan, naga menyingkir dan menyembunyikan diri. Naga sangat takut pada macan. Dalam bahasa sederhana cerita itu ingin menggambarkan betapa kejahatan selalu dikalahkan oleh kebaikan.

Sejarawan ternama asal Roma, Pliny, juga tak habis-habisnya bicara tentang naga. Dalam bukunya Histories yang ditulis pada abad pertama sebelum Masehi, Pliny secara mendalam mengungkapkan kisah perseteruan antara gajah dan naga.

Selain para penulis dan sejarawan di zaman-zaman awal juga percaya dengan adanya naga. Dalam peta-peta mereka tercantum gambar naga. Mungkin sosok naga mereka gunakan seabgai simbol bagi daerah yang belum mereka kenal.

Sejumlah peneliti menyatakan bahwa ular, khususnya boa atau piton, punya sosok mirip naga, karena panjang tubuh binatang itu dapat mencapai 7,5 m. Tahun 1978, ketika seekor ular piton nyaris menelan tubuh seorang lelaki di India, warga setempat menduga orang itu dimangsa oleh naga. Meskipun mereka mengincar ularnya, pria itu toh mati juga.

Sementara itu dikawasan Indo-Malaya kadal terbang sering disebut “draco” (bunglon) dan kadal raksasa dijuluki “naga komodo”. Berbeda dengan “draco”, tubuh komodo bisa mencapai 4 m panjangnya; tubuhnya bersisik dengan kepala dan kaki depannya  menyeramkan. Tapi komodo tidak bisa terbang. Sementara “draco” hanya 15 cm panjangnya dan tidak punya ciri-ciri sebagai naga. Meski tidak begitu mirip, “draco” punya peranan ikut mempertahankan mitos naga menjadi terus hidup. (24 Misteri Aneh di Dunia)