Find Us On Social Media :

Misteri Pikiran Sumber Kekuatan: Dipengaruhi Juga oleh Kekuatan Alam

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 10 Februari 2015 | 19:00 WIB

Misteri Pikiran Sumber Kekuatan: Dipengaruhi Juga oleh Kekuatan Alam

Intisari-Online.com – Observasi selanjutnya menunjukkan, Nina ada dalam kondisi gelisah. Sebuah alat EEG yang mencatat aktivitas otaknya menunjukkan bahwa ia agak pening, pola tidurnya terganggu, kadar gula darahnya meningkat, dengan denyut jantung tak teratur. Sesungguhnya, gejala serupa bisa ditemukan pada penderita epilepsi ringan dan wanita yang menstruasi. Selain itu pada Nina terjadi ketidakseimbangan hormon yang serius, serta seluruh anggota badannya lemah dan sakit. Pengaruh kekuatan alam pun mempengaruhi kekuatan pikiran sebagai sumber kekuatan ini.

--

Kesimpulannya, kekuatan psikokinesis berasal dari kondisi psikis tertentu, dengan gejala fisik yang mencolok. Tetapi semua tetap tergantung pada siapa yang membangkitkannya.

Hanya orang tertentu, yang memang berbakat dan lalu mengembangkannya, yang mampu melakukannya. Hal itu dibenarkan Deddy Corbuzier yang untuk mengembangkannya harus menimba ilmu selama empat tahun.

Menurut peneliti William Roll, suatu tempat yang dipengaruhi oleh aktivitas poltergeist mampu dengan mudah membangkitkan lagi gangguan lain.

Jika demikian halnya, apakah kekuatan psikokinesis berasal dari kekuatan alam, yang keluar hanya melalui orang-orang tertentu? Ide tentang peran kekuatan kosmos di balik kejadian yang menakjubkan itu sudah muncul setidaknya sejak empat abad silam. Di antaranya adalah ilmuwan Paracelsus (1493 -1541), serta dokter dan ahli hipnotis terkenal Franz Anton Mesmer (1734-1815) sependapat dengan hal itu.

Namun, para parapsikolog zaman sekarang tak sepakat. Mereka lebih melihat psikokinesis sebagai bentuk kekuatan pikiran. Seperti pendapat Scott Rogo dalam Journal of the Society for Psychical Research Juni 1980, "Psikokinesis adalah fenomena yang begitu sering dipertentangkan. Aktivitas ini melibatkan kekuatan mental dan fisik secara bersamaan."

Apalagi ada anggapan, selama ini orang hanya menggunakan sebagian kecil dari seluruh kemampuan otaknya. Jika ada cara untuk  meningkatkan penggunaan otak, maka akan diperoleh pula peningkatan intelegensia, memori, kejernihan, dan kepercayaan diri, selain juga kemampuan untuk mengontrol kekuatan otak – seperti psikokinesis. Semakin banyak otak dipakai, lebih besar pula kontrol kita atas  kemampuan otak yang "tidur". Meditasi, misalnya, mampu meningkatkan pemakaian otak. Kondisi rileks seperti itu akan merangsang hubungan antara neuron  yang memperluas kerja otak. Hal ini sekaligus mendukung teori bahwa pikiran adalah sumber kekuatan.

Sampai kemudian muncul pendapat yang lebih mencengangkan dari Prof. A.R.G. Owen: aktivitas poltergeist adalah konversi dari neurosis - tepatnya kecemasan yang berlebihan - sehingga mampu mengakibatkan keluarnya beraneka bunyi dan menggerakkan bermacam-macam benda. Tapi mengapa pula aktivitas itu bisa hilang? Menurut Owen, "Aktivitas itu lenyap - meski secara perlahan - mungkin karena ia bukanlah penyakit, tapi justru obat dari neurosisnya."

Jadi, mungkinkah hilangnya kekuatan psikokinesis Uri Geller pada Maret 1973, mengakhiri juga gangguan neurosisnya yang sekaligus juga masa gemilang karier – yang berlangsung selama 18 bulan?

--

Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Maya Intisari edisi Juni 1999, dengan judul asli Pikiran, Sumber Kekuatan?