Find Us On Social Media :

Shane Creepingbear, Orang Suku Indian yang Diusir Facebook karena Dianggap Menggunakan Nama Palsu

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 11 Februari 2015 | 20:15 WIB

Shane Creepingbear, Orang Suku Indian yang Diusir Facebook karena Dianggap Menggunakan Nama Palsu

Intisari-Online.com - Hey yall today I was kicked off of Facebook for having a fake name. Happy Columbus Day great job #facebook #goodtiming #racist #ColumbusDay,” begitu tulis Shane Creepingbear, orang suku India yang diusir Facebook karena dianggap menggunakan nama palsu, di akun Twitter miliknya.

Shane Creepingbear adalah anggota suku Indian Kiowa Oklahoma. Melalui media sosial ia ungkapkan perasaannya mengenai perbuatan diskriminasi yang diterimanya itu. Ia mengaku begitu frustasi. Jika dibahasa-indonesiakan, kalimat di atas kira-kira berarti, “Hai semua, hari ini saya baru saja ditendang oleh Facebook karena dikira saya menggunakan nama palsu. Selamat Hari Colombus, selamat bekerja.”

Saat Creepingbear mencoba kembali untuk masuk Facebook, lagi-lagi ia menerima notifikasi dari Facebook yang inti isinya, memberitahukannya bahwa namanya tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Facebook. Untuk diketahui, Facebook menerapkan kebijakan bagi para penggunanya untuk selalu menggunakan nama yang mereka pakai di dunia nyata.

Sementara nama Shane Creepingbear dianggap tidak sesuai standar. Akun yang diblokir oleh Facebook atas dugaan penggunaan nama palsu, harus menyerahkan bukti berupa tanda pengenal apabila akun tersebut ingin diaktifkan kembali.

Menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh Creepingbear, Facebook langsung bertindak cepat. Raksasa media sosial itu berjanji akan melakukan sejumlah perbaikan dalam waktu dekat, agar penggunanya yang memiliki nama unik seperti Shane Creepingbear, bisa tetap mengakses.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah membuat beberapa perbaikan yang signifikan dalam pelaksanaan standar ini, termasuk meningkatkan keseluruhan pengalaman dan memperluas pilihan yang tersedia untuk memverifikasi nama otentik,” ujar seorang juru bicara Facebook.