Find Us On Social Media :

Berkat Suara Intuisi, Abraham Lincoln Menghapuskan Perbudakan di AS

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 24 Februari 2015 | 14:00 WIB

Berkat Suara Intuisi, Abraham Lincoln Menghapuskan Perbudakan di AS

Intisari-Online.com – Suara intuisi tidak lain suara kebijaksanaan itu sendiri. la ada dalam diri setiap insan, termasuk kita, dengan kadar yang berbeda-beda. Selanjutnya terserah kita, apakah mau mendengarkan arahannya atau sebaliknya. Jika diabaikan, suara intuisi itu akan berhenti membimbing atau mengarahkan kita. Intuisi makin melemah bila kita tidak memberi perhatian pada suaranya. Suara intuisi hanya memberikan yang terbaik bagi kita dan mengarahkan kita pada kesejahteraan yang menyeluruh. Seperti halnya suara intuisi yang didengarkan oleh Abraham Lincoln untuk menghapuskan perbudakan di AS.

--

Suara intuisi merupakan bagian dari extra-sensory perception (ESP). Istilah ESP akan kita gunakan untuk menunjuk pada aspek pikiran manusia di luar aspek organ rasa (panca indra) dan rasio. ESP berada di luar panca indra sehingga aspek rasio tidak bisa diterapkan terhadap ESP. ESP membuat kita bisa memprediksi masa depan dan memberi petunjuk untuk menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Hal itu cukup berguna dalam hampir setiap bidang kehidupan, entah itu bisnis, politik, pemerintahan, atau bidang-bidang  lainnya. Bila mengikuti petunjuk ESP, intuisi kita cenderung tumbuh dan membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat dalam bidang yang kita tekuni. Para ahli hukum maupun dokter sama-sama menerima bimbingan yang mereka terima dari kekuatan ESP.

Dr. Douglas Dean mewawancarai sejumlah pengusaha top seperti William C. Durant, pendiri General Motor; Conrad Hilton, pengusaha hotel internasional; Chestor Carlson, penemu teknik fotokopi; Kemmons Wilson, pendiri dan pimpinan Holiday Inns Inc., dan lainnya. Dean sampai pada kesimpulan, ESP merupakan unsur penting dalam kehidupan bisnis di mana keputusan mengenai masa depan harus dibuat dan kerap kali tanpa informasi yang cukup. Para pengusaha itu menggunakan intuisi setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, terus-menerus. Mereka menimbun keuntungan usaha setiap tahun karena intuisi mereka sungguh mengagumkan.

Charles Kemmons Wilson sangat dipercaya untuk memilih lokasi yang tepat bagi hotel-hotelnya. Pada suatu ketika ia bisa menolak banyak tempat dengan mengatakan, tempat-tempat itu "tak sedap aromanya". Tapi kali lain ia akan mengatakan, "Yes, ambil lokasi itu" ketika ia mencium "aroma sedap" suatu tempat. Begitulah istilah Wilson untuk menyebut suatu tempat layak atau tidak layak dipilih sebagai lokasi hotel. Semua itu berkat dorongan ESP-nya yang kuat.

Sekarang kita longok suara intuisi di seputar politisi dan negarawan besar. Abraham Lincoln, Franklin D. Roosevelt (keduanya mantan presiden AS - Red.), Winston Churchill (mantan PM Inggris - Red.), Dr. S. Radhakrishnan dan beberapa lainnya dibimbing oleh ESP mereka yang kuat. Dengan mendengarkan suara intuisi serta mengikutinya mereka mampu mengambil keputusan yang sangat penting, yang bahkan mempertaruhkan nasib jutaan penduduk negeri mereka. Sebut saja misalnya penghapusan perbudakan yang dilakukan oleh Abraham Lincoln. Nettie Colburn Maynard, seorang wanita yang masih belia, sangat dekat dengan Lincoln. Ketika Nettie dalam kondisi trance, disebutkan ia sangat menekankan pentingnya penghapusan perbudakan. Di sini suara intuisi Lincoln, bersama dengan pesan yang diterima melalui Nettie, merupakan energi motivasi di balik keputusan bersejarah yang diambil oleh Lincoln untuk menghapus perbudakan di AS.

Winston Churchill suatu kali mengundang tiga menterinya makan malam di masa Perang Dunia II. Ketika santap malam tengah berlangsung, Churchill "disambar" intuisi. Ia bangkit dari tempat duduknya, lalu pergi ke dapur di mana kepala pelayan dan anak buahnya sedang sibuk menyiapkan makanan. Ia menyuruh mereka menaruh makanan di atas hot-plate di ruang makan dan segera mengosongkan dapur. Ternyata kurang dari lima menit kemudian sebuah bom jatuh dan meledak di belakang rumah. Dapur itu rusak total. Tapi semua selamat karena mereka punya waktu untuk berlindung. Makan malam itu juga berakhir dengan aman. Ini hanya contoh suara intuisi yang diikuti oleh para negarawan besar itu. Energi intuisi membantu Wilson sepanjang hidupnya dan ia mengikuti suara intuisinya tanpa banyak cingcong.

Franklin D. Roosevelt pun percaya pada intuisi. Dalam beberapa kesempatan ia mengikuti suara intuisinya sendiri. Tapi pada kesempatan lain ia juga berkonsultasi dengan Jeane Dixon, seorang psikolog, yang juga dikenal sebagai peramal Washington. Suara intuisi Dixon memberikan petunjuk yang sangat memuaskan bagi Roosevelt.

Suara intuisi tidak lain kebijaksanaan bawaan sejak lahir dan petunjuk arah yang terdapat dalam diri setiap manusia sepanjang waktu. Suara intuisi terutama muncul manakala seseorang dilanda kesulitan yang serius dan kecemasan yang tinggi. Jika orang mengikuti suara intuisinya, ia dapat mencapai kemajuan besar dalam hidupnya. Pengalaman seperti itu banyak jumlahnya tapi masih tetap diliputi misteri, sebab belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Seperti diketahui, bimbingan lewat intuisi itu datang ketika kita sedang membutuhkannya. Kita mesti mengubah pesan intuisi itu menjadi tindakan tanpa buang-buang waktu. Jika waktu kita biarkan berlalu, kita tidak akan dapat menemukan solusi atas persoalan kita. Masalah akan menjadi lebih runyam jika pesan atau petunjuk suara intuisi tidak kita ikuti.

Benjamin Fairless, mantan kepala Dewan Baja AS, menyatakan bila mengikuti suara intuisi Anda, "Anda tidak tahu bagaimana Anda melakukannya. Anda hanya melakukannya." Dengan latihan secara teratur, akan terlihat ada hubungan yang sangat erat antara mengikuti pesan intuisi dan menghasilkan laba dalam bisnis serta mencapai tujuan hidup seseorang. (24 Misteri Aneh di Dunia)