Intisari-Online.com - Dialah Tatang Koswara sniper terbaik dunia asal Indonesia. Pada Selasa (3/3), sekitar pukul 20.00 WIB, meninggal dunia karena penyakit jantung yang menyerangnya pada usia 68 tahun. Demikian ujar ujar istri Almarhum, Tati Hayati, yang tahu dari dokter yang merawatnya.
Dari pemaparan istrinya juga diketahui bahwa Tatang pernah memasang ring di jantungnya.
Dibanding bulan-bulan sebelumnya, kegiatan Tatang sebulan terakhir ini, menurut Tati, lebih padat dari biasanya. Tamu silih berganti berdatangan, termasuk beberapa media masa yang ingin mewawancarainya. Dari cerita Tati, Tatang bertolak dari Bandung menuju Jakarta pada Selasa pagi. Sesampainya di Jakarta, Tatang mengunjungi Mabes TNI AD dilanjutkan wawancara. Seusai itu, almarhum ke hotel untuk istirahat dan persiapan live di Hitam Putih.
“Jam 17, bapak masih mencari makan sendiri. Setelah itu kami pergi ke Trans 7 untuk acara Hitam Putih,” tuturnya. Saat diwawancara Dedi Corbuzier, Tatang sudah menunjukkan perbedaan. Nafas almarhum terlihat tersenggal dan kata-katanya kadang terbata. Namun, keluarga tidak menaruh curiga. “Beres segmen pertama ada istirahat sholat Maghrib. Bapak diajak ngobrol Dedi dan anak kami yang bungsu mengingatkan Bapak untuk meminum obat.”
Tatang menunjukkan obat yang diminum ke anak bungsunya. Tak lama berselang, Tatang sesak nafas dan pingsan. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Tatang meninggal. Almarhum meninggalkan istri dan empat orang anak. Rencananya, Tatang akan dimakamkan secara militer di TPU terdekat. Dalam wasiatnya Tatang menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Padalarang.
"Bapak dapat jatah di Taman Makan Pahlawan Padalarang. Tapi kasihan kejauhan, jadinya dimakamkan di TPU terdekat saja," tutupnya.