Find Us On Social Media :

Sniper Berawal dari Tradisi Menembak Burung Snipe di Inggris

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 5 Maret 2015 | 15:00 WIB

Sniper Berawal dari Tradisi Menembak Burung Snipe di Inggris

Intisari-Online.com - Baru saja Indonesia kehilangan salah satu sniper terbaiknya, Tatang Koswara, yang meninggal karena serangan jantung pada Selasa (3/3). Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons, Tatang masuk dalam 14 besar Sniper’s Roll of Honours di dunia. Soal sniper, penggunaan istilah sniper berawal dari tradisi memburu burung snipe yang ada di daratan Inggris.

Burung snipe terkenal sebagai burung yang sulit didekati dan ditembak. Di Inggris, orang-orang yang berhasil memburu burung ini mendapat panggilan khusus: sniper.

Dalam buku karangan Huda Efendi berjudul Sang Pembunuh dalam Kesunyian: Sniper, Senyap dan Mematikan (2010), disebutkan, burung snipe adalah burung kecil berbulu cokelat berbintik aneka warna. Selain kecil, burung ini juga sangat lincah, gesit, sehingga sulit ditangkap dan ditembak. Karena saking sukarnya untuk ditembak, orang yang berhasil menembak jatuh burung itu akan dianggap sebagai ahli menembak.

Di era modern, tepatnya akhir abad 18, ungkapan sniper biasa disebut dalam surat-surat tentara Inggris yang bertugas di India. Lalu pada abad ke-19, istilah sniper digunakan secara umum untuk menyebut orang yang mahir dalam olahraga menembak.

Seiring dengan berkembangnya zaman, istilah sniper lantas digunakan untuk menjelaskan seseorang yang pandai dalam melakukan pembunuhan menggunakan senapan laras panjang. Dalam perkembangannya, kata sniper merujuk pada seorang prajurit tempur yang bertugas untuk membidik dan menumbangkan targetnya.

Meski demikian, tugas seorang sniper benar-benar berbeda dengan prajutin infanteri lainnya. Pada Perang Dunia, sniper mengacu pada seseorang yang mampu menembak musuhnya dari jarak jauh. Biasanya mereka akan bersembunyi di suatu tempat agar tidak diketahui musuh dan memudahkannya melaksanakan misi.

Tak hanya kemampuan menembak, seorang sniper juga harus memiliki kemampuan menyamarkan diri sehingga posisinya tidak diketahui musuh. Tuntutan kerahasiaan ini merupakan konsekuensi logis dari tugasnya yang penuh risiko.

Jangan heran jika seorang sniper kerap ditugaskan seorang diri—kadang dua. Untuk memuluskan misinya, seorang sniper harus pintar berkamuflase. Selain untuk melancarkan misi, kamuflase juga penting untuk menjamin keselamatan seorang sniper.