Find Us On Social Media :

10 Ilmuwan Indonesia Paling Top Versi Webometrics (2)

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 12 Maret 2015 | 20:15 WIB

10 Ilmuwan Indonesia Paling Top Versi Webometrics (2)

Intisari-Online.com - Dibandingan negara-negara Asia lainnya, Indonesia termasuk yang paling seret “menelorkan” ilmuwan berprestasi. Di tengah kondisi yang sedemikian rupa, Webometrics mencoba menyusun daftar ilmuwan Indonesia paling top pada Februari 2015 lalu.

Setelah mengumpulkan, melihat nama-nama sekaligus hasil penelitiannya, lembaga tersebut akhirnya berhasil mengumpulkan 500 nama yang masuk dalam daftar tersebut. Bidangnya bermacam-macam, mulai biologi, geologi, hingga fisika partikel. Berikut 10 ilmuwan Indonesia paling top versi Webometrics:

4. Ferry Iskandar

Ferry Iskandar merupakan dosen di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia menekuni fisika material elektronika. Ferry meraih Outstanding Intellectual Property Awards dalam bidang sains dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi serta Habibie Awards kategori Science dari Habibie Center.

5. Azyumardi Azra

Azyumardi Azra adalah pengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dia dikenal sebagai ahli sejarah, sosial, dan intelektual muslim. Tahun 2010, Azyumardi meraih gelar Commander of the Order of British Empire, gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dia menulis beberapa buku, diantaranya Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas, dan Aktor Sejarah yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama serta The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian? Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries terbitan Columbia University.

6. Danny Hilman Natawidjaja

Danny Hilman Natawidjaja merupakan geolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia berperan besar dalam mengungkap patahan-patahan penyebab gempa di wilayah Sumatera serta potensi gempa di wilayah tersebut di masa depan. Salah satu yang berhasil diungkapnya adalah sumber gempa besar Sumatera pada tahun 1797 dan 1833. Hasil penelitiannya terbit di berbagai jurnal internasional seperti Journal of Geophysical Research dan Science.