Find Us On Social Media :

Gara-Gara Anaknya yang Berusia 2 Tahun, Seorang Pria Tiongkok Tak Jadi Bunuh Diri

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 27 Maret 2015 | 12:00 WIB

Gara-Gara Anaknya yang Berusia 2 Tahun, Seorang Pria Tiongkok Tak Jadi Bunuh Diri

Intisari-Online.com - Gara-gara anaknya yang berusia 2 tahun, seorang pria Tiongkok tak jadi bunuh diri sebuah tower di Provinsi Hainan, Republik Rakyat Tiongkok. Ia luluh setelah istri dan petugas kepolisian—juga anaknya—selama berjam-jam meyakinkannya untuk turun dari tower tersebut.

Rao Ni, 39, pria yang hendak bunuh diri itu, adalah seorang buruh bangunan di kotanya. Ia memutuskan untuk bunuh diri setelah tidak mampu membayar sewa rumah karena upahnya selama satu tahun belum dibayar. Seperti diberitakan Mirror, ia memanjat ke atas sebuah jembatan dekat tempatnya bekerja di Kota Lingao, Provinsi Hainan, provinsi paling selatan RRT.

Tak lama kemudian, sejumlah orang melihat aksi Ni dan langsung menelepon pihak keamanan setempat. Mereka juga memanggil keluarga Ni, istri dan anaknya, dan memintanya untuk membujuk Ni mengurungkan niat bunuh dirinya.

Setelah berjam-jam, Ni akhirnya luluh oleh anaknya yang masih berumur dua tahun. Tidak jelas apa yang dikatakan anak itu, “Kami hanya dengar dia mengatakan ayah, tiba-tiba Rao langsung menatap anaknya dan saling berpelukan, sangat mengharukan, dan Rao urung bunuh diri," jelas salah seorang petugas kepolisian yang ada di lokasi.

 

Ni, seperti dituturkan kepada Mirror, mengaku tinggal di Hainan sudah 10 tahun dan bekerja di bidang konstruksi. Terakhir dia bekerja di salah satu perusahaan konstruksi lokal bersama 40 pekerja lainnya.

Saat bekerja di perusahaan tersebut, Ni dan 40 temannya setuju untuk bekerja tanpa adanya ikatan kontrak. Akibatnya selama satu tahun mereka tidak dibayar. Bahkan setelah proyek konstruksi berhenti, gajinya juga tidak dibayarkan.

Lantaran tidak ada perjanjian “hitam di atas putih” Ni merasa tidak bisa menuntut haknya. Kesulitannya bertambah lantaran biaya sewa rumah juga belum terbayar.

Atas kejadian ini, pihak kepolisian berjanji akan membantu Ni mendapatkan haknya. Ya, meski Ni sendiri pesimis bisa mendapatkan gajinya selama setahun lantaran tidak ada kontrak tertulis.