Find Us On Social Media :

Batu Akik Mineral Silika yang Dililit Mistik: Dipercaya Sejak Dulu Kala

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 28 Maret 2015 | 19:00 WIB

Batu Akik Mineral Silika yang Dililit Mistik: Dipercaya Sejak Dulu Kala

Intisari-Online.com - Khasiat batu akik mineral silika yang dililit mistik untuk mengobati  bermacam-macam penyakit, sebagai penolak setan atau roh jahat, dan tujuan lain tercatat sejak zaman filsuf kondang macam Plato, Herodutus, Theophratus, dan Pliny. Bahkan, dalam catatan dokumentatifnya, filsuf St. Hildegrade yang hidup pada abad XII memberikan petunjuk bagaimana cara menggunakan batu yacinth alias yakut, yang di sini dikenal dengan sebutan biduri langit, sebagai penolak bala.

Disebutkan, batu akik tersebut diputar-putarkan di atas sekerat roti. Pada saat yang sama, mulut mesti komat-kamit mengucap mantra. Setelah itu, si pasien diminta menghabiskan roti yang telah dimantrai. Seketika, katanya, sembuhlah dia!

Lain lagi halnya dengan Kaisar Prancis Napoleon I dan Napoleon III. Mereka berdua, konon, sama-sama mengenakan cincin bermata batu karnelian alias akik kendit sebagai jimat. Dengan cincin ini, menurut cerita dari mulut ke kuping yang beredar di negeri itu, Napoleon I maupun Napoleon III tak tembus ditombak, tak mempan pula ditembak. Namun, ternyata Napoleon III akhirnya terbunuh juga dalam Perang Zulu. Lo, kok bisa? Sebabnya, masih katanya, karena dia lupa memakai cincin karneliannya! Whoalla!

"Keajaiban" itulah yang kemudian mengilhami tentara Hitler. Hampir semua prajurit kemudian melengkapi dirinya  dengan akik badar besi, yang sesungguhnya berasal  dari batuan mineral hematit. Selain akik badar besi, ada pula batu aji lain yang juga dipercaya bisa  membuat kebal pemakainya. Jimat ini di sini dikenal dengan nama kul buntet, suatu fosil kerang yang terisi dan terlapisi mineral pirit.

Uniknya, di kalangan masyarakat Barat pun yang sering kita nilai sangat realistis - sejak dahulu sudah berkembang  dengan subur kepercayaan akan kekuatan batu akik.  Banyak yang menggunakannya sebagai lambang kelahiran, yang dikaitkan dengan keselamatan dan nasib baik seseorang.

Kelahiran pada hari Minggu dilambangkan dengan  topas alias akik cempaka, Senin dengan kinyang es (kristal kuarsa), dan Selasa dengan akik tirto merto (emerald alias zamrud) atau akik mirah delima (rubi). Sementara bayi yang lahir pada hari Rabu sebaiknya dihadiahi akik kecubung asihan (ametis) atau akik badar besi (hematit). Kelahiran pada hari Kamis dilambangkan dengan  akik kendit (karnelian) atau nilam (yakut), Jumat dengan batu mata kucing alias akik garudo soca (kristal kuarsa), dan kelahiran pada hari Sabtu dilambangkan lewat batu pirus (turquis).

Kalau bukan pada hari kelahiran, mereka sering pula merujuk pada pakem astrologi. Seseorang dalam naungan bintang Capricornus (lahir di bulan Januari) disarankan memilih batu permata jenis garnet. Yang berbintang Aquarius (Februari) lebih baik memilih kecubung asihan, Pisces (Maret) cocoknya akuamarin atau akik badar besi, dan orang berbintang Aries (April) lebih pas memilih intan atau kristal kuarsa. Kalau Anda berbintang Taurus (Mei) - yang ini juga masih katanya - lebih cocok menggunakan zarnrud atau krisopras.

Sementara biduri bulan, konon, paling sesuai untuk yang berbintang Gemini (Juni), akik mirah delima atau karnelian untuk si Cancer (Juli), peridot atau sardonik baik  bagi sang Leo (Agustus). Virgo (September) pilih nilam atau lapis lazuli saja, Libra (Oktober) pas dengan opal, Scorpio (November) topas atau sitrin, sedangkan Sagitarius (Desember) lebih baik tidak memilih batu akik lain selain pirus.