Find Us On Social Media :

Lee Kuan Yew Keturunan Semarang?

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 31 Maret 2015 | 11:00 WIB

Lee Kuan Yew Keturunan Semarang?

Intisari-Online.com - Tak banyak yang tahu bahwa mending Lee Kuan Yew adalah keturunan Semarang. Dalam buku The Singapore Story, Memoirs of Lee Kuan Yew yang ditulis Jongkie Tio, kakek dan ayah Lee Kuan Yew lahir di Ibu Kota Jawa Tengah itu. Apakah benar Lee Kuan Yew keturunan Semarang?

Sayang tidak banyak literatur yang membahas tentang riwayat kakek dan ayah Lee. Dan bisa jadi, buku karangan Tio itu menjadi satu-satunya rujukan mengenai riwayat keluarga Lee. Dalam buku tersebut disebutkan, kakek, nenek, serta ayah Lee adalah orang Semarang yang merantau dan bermukim di Singapura.

Tahun 1899, kekak Lee Kuan Yew, Lee Hoon Leong, 26, bertemu gadis bernama Ko Lien Nio (16) yang dijumpai dan dinikahi di Semarang, Jawa Tengah. Dari hasil pernikahan ini, lahirlah Lee Chin Koon (pada tahun 1903,) ayah dari Lee Kwan Yew. Suami isteri Lee Hoon Leong dan Ko Lien Nio kemudian pindah ke Singapura, membawa Lee Chin Koon yang masih bayi.

Buku itu menyebut, leluhur Lee Kuan Yew dulu tinggal di kawasan Jalan Pemuda Semarang. “Ini cerita yang berkembang dari mulut ke mulut. Bahwa apotek Noe-ma yang berada di jalan Pemuda Semarang itu dulunya bekas rumah ayah dan kakek-nenek Lee Kuan Yew,” jelas Tio.

Meski demikian, Tio tidak berada membenarkan 100 persen. Ia mengaku, sulit untuk menelurusi jejak itu lantaran tidak adanya manuskrip yang menjelaskannya secara valid. “Sampai saat ini belum ada yang menelusuri jejaknya. Mungkin saja karena memang belum ada ketertarikan.”

Untuk informasi, Jalan Pemuda masuk dalam kawasan segitiga emas Semarang yang di zaman kolonial bernama Jalan Bod Jong. Jalan yang membujur sepanjang 2,7 km dari Jembatan Berok (kawasan Kota Lama Semarang) hingga Tugu Muda itu kini menjadi sentra bisnis dan pemerintahan.

Jalan Pemuda terkenal dengan bangunan bersejarahnya yang banyak. Ada gedung Keuangan Negara, Kantor Pos Indonesia, gedung Bank Jateng, gedung bekas Hotel Dibya Puri, toko Oen, serta gedung-gedung lainnya, termasuk apotek Noe-ma. “Sayang, gedung itu (Noe-ma) sudah tidak berbekas. Sudah jadi bangunan baru.”

Dari penuturan warga yang tinggal di sekitar kawasan itu, apotek Noe-ma dipugar dan diubah menjadi bangunan pabrik bihun sekitar 1990-an. Terlepas dari itu, menarik untuk ditelusuri lebih lanjut, apakah Lee Kuan Yew benar-benar keturuan Semarang. Oh iya, tempat lahir Lee Kuan Yew di Singapura pada September 1923 adalah Jalan Kampung Jawa (Kampong Java Road).