Find Us On Social Media :

Bagaimana Negara-negara di Dunia Merayakan Tradisi Paskahnya? (2)

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 3 April 2015 | 10:00 WIB

Bagaimana Negara-negara di Dunia Merayakan Tradisi Paskahnya? (2)

Intisari-Online.com – Paskah yang kita rayakan sebagai Kebangkitan Yesus Kristus, biasanya kita rayakan dengan telur, permen, dan Kelinci Paskah. Tradisi di Amerika Serikat ini dibawa oleh Jerman pada tahun 1700-an. Mengapa telur dan kelinci? Kelinci dan telur diyakini melambangkan kesuburan dan kelahiran kembali. Tetapi, tidak semua negara merayakan Paskah dengan telur lho. Nah, kita lihat yuk, bagaimana negara-negara lain di dunia ini merayakan tradisi Paskahnya.

Norwegia

Paskah adalah saat yang tepat membaca novel kejahatan yang memang benar-benar diterbitkan khusus “Eater Thriller” yang dikenal sebagai Paaskekrimmen. Tradisi ini dikatakan telah dimulai pada tahun 1923 ketika sebuah penerbit mempromosikan novel baru kejahatan pada halaman depan surat kabar.

Roma, Italia

Pada hari Jumat Agung, Paus memperingati Via Crucis (Jalan Salib) di Colosseum. Sebuah salib besar dengan obor sebagai penerangan. 14 perhentian Jalan Salib dijelaskan dalam beberapa bahasa. Misa dirayakan pada malam Sabtu Suci. Pada Minggu Paskah, ribuan umat berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menerima berkat Paus dari balkon gereja, yang disebut “Urbi et Orbi”, yang artinya untuk kota dan dunia.

Ceko dan Slovakia

Ingin bepergian ke negara-negara Eropa Timur selama Paskah? Sebaiknya, persiapkan mental diri sendiri! Tradisi Senin Paskah yang berlaku di negara ini adalah para pria memukul wanita dengan cambuk buatan sendiri yang terbuat dari willow dan dihiasi dengan pita. Menurut legenda, willow adalah pohon pertama yang mekar di musim semi, sehingga cabang-cabgnya dipercaya dapat mentransfer vitalitas dan kesuburan bagi wanita. Cambukan ini tentu saja tidak dimaksudkan untuk menimbulkan rasa sakit.

Verges, Spanyol

Pada Kamis Putih di kota abad pertengahan Verges, Spanyol, “dansa de la mort” atau “tari kematian” tradisional dilakukan. Semua orang berpakaian dalam kostum kerangka, dan berpawai di jalan-jalan. Prosesi berakhir dengan kerangka menakutkan yang membawa kotak abu. Tarian mengerikan dimulai pada tengah malam dan berlanjut selama tiga jam hingga pagi hari.