Find Us On Social Media :

Menara Eiffel Diprotes dan Dipuji

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 1 April 2015 | 19:15 WIB

Menara Eiffel Diprotes dan Dipuji

Intisari-Online.com - Pada awal pembangunannya, Menara Eiffel diprotes dan dipuji. Diprotes karena banyak orang Paris merasa ngeri membayangkan Menara Eiffel. Pada Februari 1887, sejumlah seniman, termasuk Penulis Alexandre Dumas serta Guy de Maupassent, melayangkan surat protes kepada panitia penyelenggara pameran. Mereka mempertanyakan, kalau Amerika yang terkenal serba komersial saja tidake menghendaki menara seperti itu, kenapa Paris mau menanggung aib?

Warga kawasan Camps de Mars bahkan mengajukan gugatan perdata. Mereka menuntut agar Eiffel bertanggung jawab atas kemungkinan kerusakan pada harta benda mereka. Eiffel ternyata menerima risiko itu, sehingga pembangunari terus dilanjutkan.

Namun, pembukaan Pameran Paris dihadiri banyak tokoh terkemuka kala itu: Abker, putra Kadi Mesir; Raja Muangthai; Bey Djibouti; Putri Alexandra dari Serbia; Shah Persia; Walikota London. '

Penemu lampu pijar, Thomas Edison, merupakan orang pertama yang menyampaikan pujiannya atas karya besar yang dirampungkan Eiffel. Di buku emas pengunjung, Edison menulis bahwa Eiffel patut menerima penghormatan dan kekaguman semua insinyur di seluruh dunia. .

Di antara tokoh terkemuka yang menandatangani buku itu terdapat Komponis Jules Massenet, dan bintang pertunjukan Amerika, Buffalo Bill. Dalam media cetak populer, Eiffel dijuluki l'ingenieur de l'univers, insinyur semesta alam.

Eiffel mengatakan bahwa menaranya merupakan gapura kemenangan ke pameran. Di malam hari, menara diterangi dengan lebih dari 20.000 lampu gas. Di lantai pertama ada sebuah restoran dan dua bar minum. 

Selama 5 1/2 bulan setelah dibuka tahun 1889, Menara Eiffel ternyata menarik 1,9 juta pengunjung; suatu rekor tahunan yang tak terungguli sampai meledaknya pariwisata di tahun 60-an. Semuanya merupakan bisnis yang menguntungkan bagi Eiffel. Ongkos naik dari tanah sampai lantai pertama 2 frank, lalu 1 frank lagi untuk terus ke lantai kedua, dan kemudian 2 frank lagi untuk mencapai puncak menara. Pada akhir 1889, menara sudah menghasilkan uang sampai 75% dari ongkos pembangunannya.