Sehat dengan Minum Air Kencing: Cara Kerjanya Masih Menjadi Misteri

Moh Habib Asyhad

Penulis

Sehat dengan Minum Air Kencing: Cara Kerjanya Masih Menjadi Misteri

Intisari-Online.com - Kita bisa sehat dengan minum air kencing.Meskipun data empiris menunjukkan betapa hebatnya khasiat urine, kalangan medis masih tetap menganggap air seni merupakan air pembuangan hasil-hasil metabolisme tubuh. Bahkan tegas-tegas dinyatakan hampir semua zat yang terkandung dalam air seni tidak berguna. Zat bermanfaatnya cuma sedikit. Jumlah zat-zat itu pun sangat tergantung makanan yang dikonsumsi.

Kalaupun banyak orang mempercayainya, cara urine sendiri menyembuhkan suatu penyakit sampai saat ini masih misteri. Wajar, kalau kemudian kalangan medis mempertanyakan khasiat urine. Namun, Armstrong memberikan ibarat yang sangat pas.

Ia menuliskan, "Bila kita kembali melihat alam ini, apa yang akan kita temukan? Kita menemukan bahwa jangankan pupuk kandang yang dibuat secara ilmiah, daun-daun gugur yang membusuk pun kembali masuk ke tanah, menghasilkan bunga-bunga yang semakin harum baunya, buah-buah yang semakin manis rasanya, dan pohon-pohon yang semakin rimbun daunnya. Di sisi lain, bila tanah dengan berbagai alasan kehilangan zat-zat kimia yang dihasilkan oleh daun-daun yang membusuk itu, tanaman yang tumbuh di tanah akan tumbuh secara abnormal, yang saya pikir dapat disebut kanker tanaman."

Dari analisis yang telah dilakukan oleh Iwan T. Budiarsa, diketahui urine mengandung banyak zat gizi, di antaranya mineral, vitamin, asam amino, serta garam. Sekalipun jumlahnya sedikit, dalam kondisi sakit, kandungan nutrien dalam urine itu sangat bermanfaat. "Kalau dalam keadaan sehat, biar pun makan vitamin segudang tidak terasa manfaatnya," tegas Iwan. Namun, ketika sakit kejadiannya akan berbeda.

"Ketika sakit kanker misalnya, ada jaringan yang rusak. Saat minum urine, jaringan kankernya diserang, hancur, dan berubah menjadi molekul-molekul protein. Molekul protein itu akan terbawa urine, dan ketika diminum kembali, dia berubah menjadi antigen atau vaksin (aufovaceene). Juga molekul-molekul yang keluar dari tubuh kita sudah dibioaktifkan sehingga mudah bergabung dengan molekul lain menjadi zat baru yang berguna bagi tubuh.

Contoh autentiknya, pada penderita hepatitis atau liver. Ia menjadi kuning karena empedu tidak bisa mengalir ke dalam usus, tetapi mengalir ke dalam kencing. Ketika kencing itu diminum kembali, maka jumlah empedu yang dibutuhkan untuk menetralkan lemak, sama dengan jumlah kencing yang kita minum. Oleh karena itu bila sakit kuning, minum kencing maka kita tidak akan mual dan bisa makan enak karena lemak tadi teremulsi dengan baik," tambah Iwan.Artikel ini pernah ditulis di Intisari edisi Juni 2000 dengan judul "Minum Urine Usir Penyakit".