Find Us On Social Media :

Pelet Bisa Bikin Lengket: Telur Buaya sebagai Sarana

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 26 April 2015 | 20:00 WIB

Pelet Bisa Bikin Lengket: Telur Buaya sebagai Sarana

Intisari-Online.com - Pelet bisa bikin lengket. Dalam praktiknya, sang dukun bisa menggunakan sarana—dalam istilah perpeletek disebut srono—apa saja. Tapi Jasin Assiry melihat kadang kala ada paranormal yang egois. Misalnya mensyaratkan pengguna jasa membawa uang, emas, ataupun barang berharga lainnya.

"Padahal mestinya barang-barang itu tidak perlu. Adakalanya mereka mewajibkan klien untuk membawa telur angsa, telur buaya, atau benda lain yang susah dicari. Tujuannya supaya si klien menjadi yakin. Padahal dengan air putih atau ditiup saja cukup," papar Jasin yang memang berpengalaman menangani soal-soal macam itu.

Sementara paranormal Iin Dewi asal Bekasi biasanya akan memberikan batu dan secarik kertas berisi mantera-mantera tertentu. "Sebetulnya itu perantara saja. Tanpa diberi apa pun tetap bisa. Cuma orang kadang tidak percaya. la butuh pegangan. Nah, batu-batuan kecil ini akan membuat dia lebih percaya diri," katanya.

Namun sebelum sampai pada pemberian srono itu, ia akan mengorek berbagai hal, terutama menyangkut kecocokan tanggal kelahiran antara peminta jasa dengan calon pasangan yang dituju. "Makanya saya selalu minta tanggal, bulan, dan tahun kelahiran kedua-duanya untuk 'dilihat' apakah sesuai atau tidak," kata Iin.

Lain lagi yang disyaratkan Jagadhita. Yang meminta jasanya diharuskan membawa foto orang yang hendak digaet. Kalau tidak ada foto, ia angkat tangan. "Bagaimanapun saya harus tahu muka orang yang ingin dituju, untuk membayangkan sambil menyebut namanya," tuturnya. Satu syarat lain, pengguna jasanya harus sudah mengenal orang yang mau dipelet. Paling tidak pernah saling berkomunikasi.Ditanya riwayat "pernah pacaran" 

Seperti halnya Iin Dewi, Jagadhita juga meminta tamunya bercerita terlebih dulu soal riwayat mencari pasangan hidup. Ia mengharapkan cerita itu jujur, meski kalaupun dikarang-karang ia akan tahu.

Dalam praktiknya, paranormal muda ini akan mengirimkan kekuatan batin saat tengah malam. Menurut dia pergantian hari adalah saat yang paling tepat untuk mempengaruhi pikiran orang. Untuk mengetahui hasilnya paling cepat satu minggu. Hanya saja ia mengharapkan kerja sama yang baik dengan pemakai jasanya. "Saya membutuhkan masukan agar kemajuan yang didapat diinformasikan. Bisa lewat telepon, agar saya tahu perkembangannya," katanya.

Di sisi lain, menurut Iin, seretnya mendapatkan pasangan sering berpangkal pada sikap nggampangke (menganggap enteng), terutama pada diri wanita. Orang yang begini biasanya gampang diajak kencan dan memberi kesan yang kurang baik di kalangan pria. Pada akhirnya malahan dijadikan bulan-bulanan oleh lelaki yang kurang bertanggung jawab.

Dalam pengamatannya, jodoh juga sulit didapat bila orang suka memaksakan kehendak. Ia mencontohkan, salah satu pengguna jasanya sebenarnya sudah mendapatkan pasangan yang pas. Tapi ia tidak puas. Calon pasangannya masih dipandangnya penuh kekurangan, yang sebetulnya (menurut penilaiannya) terlalu dicari-cari. Ini membuat pikirannya gampang berubah. Misalkan ia minta didekatkan dengan A, ketika diusahakan dan hampir berhasil, ia berubah pikiran. Kali ini maunya dengan B. "Ini merepotkan saya," kata Iin Dewi.